Informasi ini disampaikan oleh warga sekitar TKP, tepatnya di komplek perumahan Gardenia Residence, Jalan Tanah Merdeka, Ciracas, Jakarta Timur.
"Pas ngontrak sekitar dua tahun lalu, mereka bilangnya pasangan polisi bidan. Cuma setahun kemarin itu pensiun suaminya," kata Agus (57), selaku warga sekaligus petugas keamanan komplek saat ditemui Kompas.com di lokasi, Jumat.
Agus menambahkan, salah satu anak I dan ES merupakan seorang polisi.
"Anaknya tiga, yang paling besar polisi juga bagian narkoba," lanjut dia.
Untuk itu Agus heran, padahal keluarga tersebut bukanlah keluarga biasa. Mengapa bisa terlibat dalam dugaan praktik aborsi.
"Iya, padahal keluarga terpandang, bukan biasa-biasa," ujar dia.
Informasi soal pekerjaan suami I juga dibenarkan oleh aparat lingkungan setempat, yakni Yabani (54) sebagai Ketua RT 06 RW 06.
"Iya, anak bidan I adalah polisi di bagian narkoba," kata dia dalam kesempatan terpisah.
Sebagai informasi, polisi menggeledah rumah yang disewa oleh keluarga I pada Kamis (2/11/2023) lantaran diduga menjadi tempat praktik aborsi.
Menurut informasi Yabani, ini adalah ketiga kalinya rumah itu digeledah. Adapun penggeledahan pertama berlangsung pada Selasa (24/10/2023) lalu.
"Ini sudah tiga kali, yang pertama itu Selasa tanggal 24, itu orang rumahnya diamankan. Terus Selasa depan geledah barang bukti. Habis itu, Kamis kemarin baru deh pembongkaran septictank," terang dia.
Pada saat pembongkaran septic tank itu, terang dia, ditemukanlah tulang-tulang kecil yang diduga sisa janin praktik aborsi. Selain itu, sebanyak tujuh penghuni rumah juga ditangkap polisi.
"Iya, ada tulang-tulang kalau yang diamankan ada tujuh orang," ucap dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/03/20164751/warga-sebut-terduga-pelaku-praktik-aborsi-di-jaktim-istri-pensiunan