Salin Artikel

Soroti Eskalator Stasiun yang Tak Berfungsi, Pengamat: Perlu Diaudit Spesifikasinya

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang mengkritik soal rusaknya eskalator di beberapa stasiun.

Beberapa stasiun yang eskalatornya tidak berfungsi antara lain di Stasiun Bekasi, Stasiun Jatinegara, dan Stasiun Kranji.

Menurut Deddy, perlu pelaksanaan audit untuk mengetahui sumber masalahnya.

"Diaudit apakah spesifikasinya itu sama dengan kriteria permintaan sebelumnya. Kalau berbeda misalnya, itu kan artinya ada pelanggaran di sana," jelas Deddy kepada Kompas.com, Kamis (9/11/2023).

Proses audit, kata Deddy, perlu dilakukan mengingat akan sangat meresahkan apabila kondisi ini tidak kunjung diperbaiki.

Deddy mengungkapkan, proses audit diperlukan karena nantinya akan ketahuan di mana letak kerusakannya.

"Masalah reliability-nya atau keandalannya ternyata tidak mampu untuk membawa manusia secara massal, kalau ordernya salah, berarti memang yang dulu memberikan spesifikasi, itu tidak tepat," ujar Deddy

"Misalnya eskalator ini mampu membawa beban 1 ton, ternyata tidak kuat, jebol, misalnya ternyata kemampuannya hanya 500 kilogram, nah ini berarti ada kesalahan juga kepada yang memberikan jasa," imbuh dia.

Beberapa eskalator di Stasiun Bekasi, Stasiun Jatinegara, dan Stasiun Kranji masih mati. Hal ini membuat pengguna layanan kereta terganggu.

Kompas.com sempat mengunjungi salah satu stasiun yang kondisi eskalatornya mati yakni di Stasiun Bekasi, Senin (6/11/2023).

Di akses masuk melalui Jalan Juanda, Bekasi Selatan, eskalator yang dapat digunakan hanya untuk penumpang yang naik, sedangkan eskalator untuk penumpang turun tak berfungsi.

Penumpang yang turun terpaksa menggunakan tangga biasa dengan total 49 anak tangga. Puluhan anak tangga itu terletak di sebelah eskalator.

Kondisi yang sama juga terjadi di pintu masuk dari Jalan Perjuangan, Bekasi Utara.

Pengelola stasiun memberikan tanda peringatan bahwa eskalator untuk turun tidak bisa digunakan. Pegangan eskalator yang mati itu tampak berdebu.

"Eskalator dalam perbaikan. Mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan," bunyi tulisan dalam papan peringatan yang diletakkan tepat di depan eskalator yang mati.

Catatan Kompas.com, eskalator di Stasiun Bekasi tak berfungsi sejak Oktober 2023.

Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1 Jakarta Nur Setiawan Sidik menjelaskan, eskalator belum diperbaiki karena belum ada anggaran.

"Perbaikan eskalator di Stasiun Bekasi sedang diupayakan anggarannya dan berproses," kata Nur Setiawan saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (19/10/2023).

Nur Setiawan menuturkan, perbaikan eskalator ini juga terhambat karena ada onderdil yang belum tersedia di Indonesia.

Perlu waktu mendatangkan onderdil dari luar negeri untuk memperbaiki eskalator tersebut.

"Barang untuk perbaikan kerusakan atau penggantian material impor yang perlu didatangkan dari mancanegara," tutur dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/09/20273691/soroti-eskalator-stasiun-yang-tak-berfungsi-pengamat-perlu-diaudit

Terkini Lainnya

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisir Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisir Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Megapolitan
Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Megapolitan
Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Megapolitan
Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke