JAKARTA, KOMPAS.com - Angka penularan cacar monyet atau monkeypox di DKI Jakarta kembali bertambah. Saat ini tercatat sudah ad 34 kasus yang dilaporkan hingga Minggu (12/11/2023).
Adapun jumlah kasus saat ini bertambah lima kasus dari data terakhir yang dilaporkan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta pada 6 November 2023.
Terkini, 33 orang yang masih terkonfirmasi positif monkeypox sedang menjalani isolasi di rumah sakit. Seluruhnya berjenis kelamin laki-laki dengan usia 25-50 tahun.
"Semua bergejala ringan. Diketahui semuanya tertular dari kontak seksual," ujar Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, Ngabila Salama, Senin (13/11/2023).
Kelompok berisiko tinggi
Dinkes DKI Jakarta menyatakan 29 kasus positif monkeypox atau cacar monyet di Ibu Kota, dialami laki-laki berusia 25 hingga 50 tahun.
Menurut Ngabila, mereka yang tertular itu kebanyakan berasal dari kelompok berisiko tinggi, yaitu tertular monkeypox melalui hubungan seks sesama jenis.
"Ini masih mengenai satu kelompok sejauh ini di Jakarta. Dengan komorbid mayoritas HIV positif ada yang infeksi menular seksual lain. Ini masih pada satu populasi rentan," kata Ngabila.
Saat ini, pasien monkeypox di Jakarta telah diisolasi di sejumlah rumah sakit berbeda. Menurut Ngabila, pasien cacar monyet disarankan untuk tidak isolasi mandiri di rumah.
Ngabila mengatakan, masa inkubasi cacar monyet dari tertular hingga muncul gejala penyakitnya cukup panjang, yaitu tiga hingga 21 hari.
Berisiko kematian meski fatalitas rendah
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, cacar monyet memiliki fatalitas atau tingkat kematian yang rendah.
"Monkeypox memiliki fatalitas rendah, namun bisa menyebabkan kematian pada orang yang memiliki imunitas rendah," jelas Nadia, Sabtu (28/10/2023).
Nadia mengungkapkan, seseorang yang memiliki imunitas rendah tersebut adalah pasien cacar monyet, tetapi juga penderita human immunodeficiency virus (HIV) dan penyakit penyerta lainnya.
Kendati demikian, pasien cacar monyet yang juga penderita HIV masih boleh melakukan vaksinasi walaupun sudah terlanjur terinfeksi penyakit tersebut.
"Saat ini prioritas vaksin untuk penderita cacar monyet adalah seseorang yang memiliki riwayat kontak dengan pasien cacar monyet dan pernah melakukan hubungan seksual dengan penderita cacar monyet," kata Nadia.
Penularan lewat droplet
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan penularan cacar monyet bukan hanya melalui kontak erat dengan pasien yang terpapar, tetapi juga bisa melalui percikan liur atau droplet.
"Lewat udara, ada kemungkinan menular secara droplet," ujar Ani di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (9/11/2023).
Ani juga membuka kemungkinan cacar monyet dapat menular pada anak-anak, terlebih memiliki riwayat kontak erat dengan pasien yang terpapar.
Oleh sebab itu, Ani mengimbau masyarakat untuk mengenakan masker dalam setiap aktivitas guna mencegah penularan cacar monyet itu.
"Kemudian saat situasi-situasi, ketika kita melihat memang kurang kondusif, atau keramaian, itu memakai masker lebih baik untuk mencegahnya," kata Ani.
Fase darurat
Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengatakan, kasus cacar monyet (monkeypox) berada dalam fase darurat (emergency) menyusul kasus konfirmasi yang meningkat.
Namun, ia memprediksi, fase ini hanya akan bertahan 2-4 bulan ke depan. Setelah itu, fase darurat akan melandai menyusul makin berkurangnya kasus konfirmasi.
Sebagian besar kasus diderita oleh kelompok rawan dengan perilaku seks berisiko. Kombinasi infeksi ini membuat gejala cacar monyet semakin timbul, bahkan cenderung parah.
"Yang perlu diwaspadai bahwa kasus ini semakin berpotensi kita temukan di kota besar bahkan kota kecil karena kita tahu kelompok rawan ini juga tersebar," kata Dicky, Jumat (3/11/2023).
Cara pencegahan cacar monyet
Ngabila menyebut ada lima cara pencegahan cacar monyet yang bisa dilakukan oleh masyarakat, berikut caranya :
1. Menjaga kebersihan diri dengan rajin memakai masker dan mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun terutama jika sedang sakit dan bertemu orang sakit.
2. Hindari kontak fisik dengan orang yang sedang sakit demam, bergejala kemerahan jerawat, luka, lenting isi air di kulitnya.
3. Berhubungan seksual yang aman, bersih, sehat dengan menggunakan kondom. Jangan berhubungan seksual jika pasangan sakit apalagi ada luka pada area kemaluan atau sedang mengalami infeksi menular seksual lainnya.
4. Hindari kontak wajah dengan wajah, mulut, kulit, dan barang sehari-hari yang dipakai penderita, beberapa di antaranya alat mandi dan alat tidur.
5. Melakukan vaksinasi monkeypox yang sudah ada di Indonesia dengan jumlah terbatas dan diperuntukkan untuk kelompok berisiko tinggi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/13/15122161/risiko-tinggi-penularan-cacar-monyet-di-jakarta-kontak-seksual-sesama