Salin Artikel

Bantuan Pangan di Bogor Tidak Tepat Sasaran, DKPP Verifikasi Ulang Data Penerima

Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKPP Kota Bogor Soni Gumilar mengatakan, pihaknya telah melakukan verifikasi ulang agar bantuan pangan beras dan pengentasan stunting itu dapat tepat sasaran.

"Dalam penyaluran tahap pertama, ternyata masih ditemukan KPM (Keluarga Penerima Manfaat) yang tidak tepat sasaran," kata Soni, saat ditemui usai Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pendistribusian Bantuan Pangan, di Balai Kota Bogor, Kamis (16/11/2023).

"Jadi, untuk tahap kedua ini kami sudah meminta kepada lurah-lurah di Kota Bogor untuk memverifikasi ulang karena mereka yang lebih tahu kondisi di wilayahnya," tambahnya.

Soni mengungkapkan, ada sebanyak 79.370 keluarga penerima manfaat di Kota Bogor yang berhak mendapatkan bantuan pangan tahap kedua ini.

Periode penyaluran tahap kedua, sambungnya, berlangsung dari bulan September hingga Desember 2023 sesuai instruksi Presiden RI Joko Widodo.

"Di tahap pertama, kita sudah menyalurkan bantuan pangan kepada 86.377 KPM se-Kota Bogor. Sementara, di tahap kedua ini jumlah KPM yang mendapat program bantuan pangan sebanyak 79.370 KPM," sebutnya.

Analisis Ketahanan Pangan Badan Pangan Nasional Dwi Sartika mengatakan, tujuan dari penyaluran bantuan program CPP sejatinya untuk mengendalikan inflasi, mengatasi kemiskinan, dan stunting di Indonesia.

Dwi menjelaskan, ada dua jenis bantuan yang disalurkan dalam program tersebut. Pertama, yaitu bantuan pangan beras yang diperuntukkan bagi warga miskin.

Kedua, adalah bantuan telur dan ayam yang disalurkan kepada keluarga risiko stunting (KRS).

"Nah, penyaluran bantuan pangan ini komoditasnya yaitu beras 10 kilogram untuk per-KPM. Kemudian, ada telur dan juga ayam," beber Dwi.

"Kita juga melihat harga pangan ini makin meningkat, terlebih harga beras. Nah dengan adanya bantuan pangan ini kita bisa meredam itu," pungkasnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/17/09355611/bantuan-pangan-di-bogor-tidak-tepat-sasaran-dkpp-verifikasi-ulang-data

Terkini Lainnya

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke