Pantauan Kompas.com, massa buruh mendorong pagar sisi kiri Gedung Balai Kota DKI Jakarta.
Akibatnya, pagar berbahan stainless steel sepanjang sekitar empat meter itu rusak. Pagar itu roboh.
Massa kemudian mengangkat dan membawa pagar itu ke tengah Jalan Medan Merdeka Selatan. Mereka menggunakan pagar besi itu sebagai penutup jalan.
Kericuhan itu membuat polisi yang berjaga di lokasi turun tangan.
"Saya Kapolres Metro Jakarta Pusat mengimbau untuk menyampaikan aspirasi secara tertib," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro di lokasi.
Untuk diketahui, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono akan menetapkan UMP 2024 pada hari ini, setelah mendapatkan tiga rekomendasi dari Dewan Pengupahan DKI.
Dewan Pengupahan DKI memberikan tiga rekomendasi karena ketiga unsur dalam dewan tersebut mengusulkan besaran UMP yang berbeda dalam sidang pada Jumat (18/11/2023).
Unsur pengusaha (Apindo DKI) dan Pemprov DKI mengusulkan kenaikan UMP 2024 DKI Jakarta sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 51 Tahun 2023 tentang Pengupahan.
Namun, Apindo dan Pemprov DKI mengusulkan nilai variabel alfa yang berbeda.
Variabel alfa adalah indeks yang menggambarkan kontribusi tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi. Nilainya antara 0,1 sampai 0,3.
Apindo mengusulkan alfa 0,2 sehingga UMP DKI naik menjadi Rp 5.043.000, sedangkan Pemprov DKI mengusulkan alfa 0,3 dengan UMP sebesar Rp 5.063.000.
Sementara itu, unsur serikat buruh menolak penetapan UMP sesuai PP Nomor 51 Tahun 2023.
Serikat buruh mengusulkan UMP 2024 naik 15 persen menjadi Rp 5,6 juta, sesuai inflasi dan pertumbuhan ekonomi Jakarta.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/21/15453631/demo-buruh-di-balai-kota-dki-rusuh-massa-angkat-pagar-untuk-tutup-jalan