Salin Artikel

Kebrutalan Siswa SMK di Tanjung Duren: Bawa-bawa Celurit untuk Tawuran lalu Bacok Pelajar Lain hingga Luka-luka

Peristiwa yang berlangsung pada Jumat (10/11/2023) itu mengakibatkan korban mengalami sejumlah luka di tubuhnya.

Kronologi

Kapolsek Tanjung Duren Kompol Muharram Wibisono mengatakan,peristiwa bermula ketika MR yang merupakan siswa SMK Bhara Trikora melintas di Jalan Daan Mogot dari arah Roxy menuju ke arah lampu merah Grogol.

"Korban bertemu dengan para pelaku, karena ada satu dan lain hal, terjadi perselisihan di antara mereka," kata Wibisono dalam konferensi pers di Mapolsek Tanjung Duren, Selasa (21/11/2023).

Akibat perselisihan itu, kedua pelaku mengejar korban yang tengah berboncengan menggunakan sepeda motor dengan temannya.

"Ketika (korban) dibonceng, tiba-tiba pelaku menghampiri, kemudian langsung membacok punggung sebelah kiri korban," jelas dia.

Tindakan tersebut membuat korban terjatuh dari sepeda motor yang ditumpanginya, kemudian menabrak trotoar di Jalan Kyai Tapa.

Berdasarkan hasil visum, diketahui bahwa korban mengalami luka robek di rahang, punggung kiri, dan patah di tangan kiri.

Wibisono menyebut, mulanya polisi mendapatkan laporan terkait kecelakaan lalu lintas yang dialami korban.

Setelah itu, petugas langsung bergegas mendatangi lokasi kejadian.

"Ternyata ditemukan informasi dari warga setempat atau warga yang melihat bahwa telah terjadi pembacokan yang dilakukan oleh para pelaku," terang Wibisono.

Kemudian, Unit Reskrim Polsek Tanjung Duren melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), memeriksa saksi-saksi, dan memeriksa rekaman kamera CCTV untuk menangkap pelaku.

AP dan PAF akhirnya ditangkap pada Rabu (15/11/2023).

"Pada hari Rabu, pelaku ditangkap di SMK Perti itu sendiri karena kami telah bekerja sama dengan pihak sekolah yang begitu kooperatif," tutur Wibisono.

"Kami menemukan siswanya dan langsung diserahkan (pihak sekolah) kepada Polsek Tanjung Duren," tambah dia.

Pelaku sengaja bawa celurit dari rumah

Wibisono mengungkapkan, AP dan PAF memang sengaja membawa celurit dari rumah untuk tawuran.

"Kalau untuk pada saat kejadian memang sudah membawa (celurit) dari rumah, seperti yang saya katakan tadi memang rencananya mereka ingin melancarkan aksi tawuran," ujar Wibisono.

Setelah membacok MR, kedua pelajar itu berniat untuk menyembunyikan senjata tajam tersebut. Namun, penyidik tetap mencari barang bukti kejahatan itu

"Penyidik dan Buser dari Unit Reskrim Polsek Tanjung Duren berhasil menemukan senjata tajam ini dan berhasil ditemukan. Awalnya mau dibuang (pelaku)," kata Wibisono.

Pelaku terancam 4,5 tahun penjara

Kini, para pelaku telah ditahan di Mapolsek Tanjung Duren. Atas perbuatannya, AP dan PAF dijerat Pasal 170 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pengeroyokan.

Lantaran AP dan AF merupakan anak di bawah umur, keduanya dijatuhi pidana penjara paling lama 4,5 tahun berdasarkan Pasal 81 Ayat 2 Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.

(Tim Redaksi: Zintan Prihatini, Nursita Sari, Jessi Carina)

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/21/21414991/kebrutalan-siswa-smk-di-tanjung-duren-bawa-bawa-celurit-untuk-tawuran

Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke