Salin Artikel

Gaya Hedonis Ghisca Picu Tindak Kejahatan, Sosiolog: Kurangnya Pengawasan

JAKARTA, KOMPAS.com - Peran orangtua sebagai pendidik menjadi sorotan di balik kasus penipuan dan penggelapan tiket konser Coldplay yang dilakukan Ghisca Debora Aritonang (19).

Sosiolog Universitas Nasional (Unas) Sigit Rochadi menilai, kurangnya kontrol orangtua sangat berpengaruh pada perilaku negatif Ghisca.

"Kurangnya kontrol, kurang pengawasan, dan kurang kuatnya lembaga-lembaga sosial yang ada di sekitarnya sehingga dia (Ghisca) bisa begitu," ujar Sigit kepada Kompas.com, Selasa (21/11/2023).

Ditinjau dari motif tindak pidana yang diungkap kepolisian, dapat dilihat bahwa Ghisca menempatkan materi di atas segalanya.

Sigit menduga, standar nilai etik yang dimiliki Ghisca bermuara dari pola didik orangtua yang membiasakan diri akan kemewahan.

Hal itu bisa dilihat dari pemberian fasilitas mewah kepada Ghisca selama ini.

Di sisi lain, perkembangan teknologi informasi mendorong Ghisca kian gandrung dengan kemewahan.

Ia melihat orang-orang di media sosial sedemikian glamor sehingga ia pun terdorong untuk mencapai itu.

"Yang dia butuhkan selanjutnya adalah uang. Selama punya uang, dia bisa mencapai tujuan yang ada di kepalanya itu, yang dia inginkan, yang bisa dia penuhi," ucap Sigit.

"Ini yang membuat anak-anak biasanya jadi leluasa, kemudian dengan kawan-kawan sebayanya, merasa sedang 'berkompetisi' untuk memiliki barang-barang mewah," lanjut dia.

Kasus yang menjerat Ghisca, menurut Sigit, cukup menjadi pembelajaran bagi orangtua agar tidak memanjakan anak, tidak hanya memberikan sekadar kemewahan, dan lain sebagainya.

Orangtua mesti menjadi penunjuk jalan yang baik, tidak hanya bagi kehidupan anak saat ini, tetapi juga di masa mendatang ketika mereka hidup bermasyarakat.

Sebelumnya diberitakan, Polres Metro Jakarta Pusat telah menetapkan Ghisca Debora Aritonang sebagai tersangka. Ia diduga menipu dengan dalih menjual tiket Coldplay dan meraup uang hingga Rp 5,1 miliar atau setara harga 2.268 tiket konser Coldplay.

Wanita yang masih terdaftar di Universitas Trisakti ini pun telah ditahan sejak Jumat (17/11/2023).

“Total saksi yang kami periksa sebanyak tujuh orang. Selanjutnya, kami lakukan upaya (sita) paksa dari barang-barang milik tersangka,” ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro, di kantornya, Senin kemarin.

Dalam menjalankan aksinya, Ghisca mengaku mengenal promotor konser ke korbannya. Dengan demikian, korban percaya dan membeli tiket konser melalui Ghisca.

Padahal, sejak Mei hingga November, tidak ada komunikasi apa pun antara Ghisca dengan pihak promotor.

"Modusnya, tersangka (mengaku kepada korban) mengambil Rp 250.000 per tiket," tutur Susatyo.

Ghisca turut dihadirkan dalam konferensi pers pengumuman penetapan tersangka di Polres Jakarta Pusat. Ia menyatakan siap untuk diproses hukum.

"Saya Ghisca Debora Aritonang mengakui kesalahan saya dan saya akan mengikuti proses hukum. Kasus ini saya serahkan kepada pihak kepolisian," kata Ghisca.

Atas perbuatannya, Ghisca dijerat Pasal 378 KUHP tentang Penipuan juncto Pasal 372 KUHP tentang Penggelapan dengan ancaman hukuman maksimal empat tahun penjara.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/22/07262321/gaya-hedonis-ghisca-picu-tindak-kejahatan-sosiolog-kurangnya-pengawasan

Terkini Lainnya

Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisir Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisir Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Megapolitan
Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke