Idris meminta masyarakat langsung melapor kepada Dinas Kesehatan Kota Depok atau puskesmas setempat, jika makanan yang diterima dirasa tidak memenuhi kebutuhan gizi anak.
"Imbauan kepada masyarakat semua, kalau ada masukan didapat dari lapangan, laporkan. Jangan difoto yang jelek-jelek kayak begitu seakan-akan makanannya jelek, makanan basi, lalu dilempar ke media," kata Idris di Gedung DPRD Depok, Rabu (22/11/2023).
Idris berujar, setelah menerima laporan dari masyarakat, Pemkot Depok akan langsung memeriksa makanan yang dianggap tidak memenuhi kebutuhan gizi tersebut.
"Coba ditulis (laporkan), kejadian kayak gini. Nanti kami teliti dengan ahli gizinya. Kalau bukan pakar gizi, jangan ngomong-ngomong masalah gizi, ini bahaya," ujar dia.
Selain itu, Idris meminta masyarakat untuk memahami program PMT yang didistribusikan Pemkot Depok.
Menurut dia, makanan yang diberikan oleh kader-kader posyandu telah diukur takaran dan komposisi gizinya.
"Makanya samakan persepsi juga. Kita harus satu persepsi ya. Ini makanan tambahan lokal, bukan seperti makanan kayak lagi rapat, dapat snack, enggak kayak gitu," kata Idris.
"Ini makanan tambahan lokal, artinya harus dibuat sendiri dengan ukuran yang sudah diukur oleh ahli gizi, nutrisinya sekian, ditimbang sekian. Coba bayangkan, (makanan dalam) toples itu ditimbang semuanya," imbuh dia.
Adapun program PMT di Depok menjadi sorotan karena menunya dianggap tak sebanding dengan anggaran.
Pemkot Depok menganggarkan Rp 4,9 miliar untuk program tersebut, dengan biaya Rp 18.000 per porsi.
Namun, harga Rp 18.000 bukan murni untuk makanan, melainkan juga biaya wadah, cetak stiker, dan distribusi.
Hal yang paling menjadi sorotan adalah menu yang disajikan. Di awal program, menu yang diberikan berupa nasi, kuah sup, dan tahu kukus.
Makanan tersebut dianggap tidak cukup memenuhi gizi balita dan tak sebanding dengan biaya per porsi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mary Liziawati menjelaskan, program makanan tambahan untuk balita itu sudah sesuai petunjuk teknis (juknis) dari Kementerian Kesehatan.
Mary menjelaskan, makanan yang diberikan yakni enam hari berupa kudapan dan satu hari makanan lengkap. Makanan tersebut diberikan selama 28 hari.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/22/19543321/tanggapi-polemik-menu-pencegah-stunting-wali-kota-depok-jangan-asal-foto