Salin Artikel

Jalan Gatot Subroto Menuju Semanggi Macet Total Imbas Demo di Depan Gedung DPR

JAKARTA, KOMPAS.com - Akses Jalan Gatot Subroto menuju Semanggi, Jakarta Selatan macet total, imbas aksi demo Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi), Kamis (23/11/2023).

Berdasar pengamatan Kompas.com, kemacetan terjadi tepat di depan Menara Jamsostek. Kendaraan hanya bisa melaju sekitar 5-10 kilometer per jam.

Tak hanya jalan arteri, kendaraan yang melintas di jalan tol juga terkena imbasnya. Anggota kepolisian dari Satuan Lalu Lintas bahkan menutup akses keluar Tol Slipi. Pengendara lantas diarahkan untuk keluar di pintu tol selanjutnya.

Sementara di jalur arteri, petugas juga tampak menutup total akses di depan Gedung DPR/MPR RI.

Semua kendaraan, baik mobil dan sepeda motor, diarahkan untuk berbelok dari Jalan Gatot Subroto ke Jalan Gerbang Pemuda, Senayan.

Hingga pukul 13.33 WIB, akses jalan arteri masih tertutup dan demo masih berlangsung.

Apdesi menggelar unjuk rasa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta Pusat, Kamis (23/11/2023).

Polisi menerjunkan 2.200 personel gabungan untuk mengamankan aksi ini.

"(Pengerahan) 2.200 personel gabungan," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro saat dihubungi, Kamis.

Secara terpisah, Kasie Humas Polres Metro Jakarta Pusat AKP Dwi Hardono mengatakan, Apdesi datang untuk menuntut terkait revisi UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

"(Massa) menuntut revisi UU Nomor 6 Tahun 2014. Diperkirakan ada 7.000 orang," imbuh Dwi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/23/13453651/jalan-gatot-subroto-menuju-semanggi-macet-total-imbas-demo-di-depan

Terkini Lainnya

Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Megapolitan
Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang 'Nanggung'

Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang "Nanggung"

Megapolitan
Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Megapolitan
Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Penyelenggara 'Study Tour' di Depok Diimbau Ajukan Permohonan 'Ramp Check' Kendaraan ke Dishub

Penyelenggara "Study Tour" di Depok Diimbau Ajukan Permohonan "Ramp Check" Kendaraan ke Dishub

Megapolitan
KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

Megapolitan
KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Megapolitan
948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

Megapolitan
Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Megapolitan
Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan 'Gimana' kalau Dilarang?

Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan "Gimana" kalau Dilarang?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke