Salin Artikel

Diteror Order Fiktif, Syifa Bayar Lebih dari Rp 1 Juta untuk Makanan yang Tak Dia Pesan

DEPOK, KOMPAS.com - Seorang wanita di Pabuaran Mekar, Bogor, yakni Alyani Syifa (21) menjadi korban teror orderan fiktif makanan online akibat ulah kenalannya bernama Wahyu yang dikenal lewat media sosial TikTok.

Wahyu terus meneror Syifa sejak Selasa (21/11/2023) dengan orderan makanan fiktif. Akibatnya, Syifa pun harus membayar lebih dari Rp 1 juta untuk makanan yang tidak ia pesan.

"Total 22 orderan, yang sudah dibayar itu dari tanggal 21 November sekitar Rp 1 juta lebih. Orderannya ada antar makanan dari soto, pizza, richeese, gofood mako," kata dia saat ditemui di kediamannya, Bogor, Kamis (23/11/2023).

Adapun perkenalan Syifa dan Wahyu di media sosial terjadi pada Januari 2023. Selanjutnya, pada April 2023, saat Syifa memosting poster jualan berisi nomor kontaknya di Instagram-nya, Syifa pun dikontak oleh Wahyu.

"Lalu saya buka warung di bulan April dan bikin poster di instastory saya dengan ada kontak saya by WA. Dia mengambil nomor saya dari situ. Awalnya dia ngakunya penonton live (TikTok)," kata Syifa.

Sejak itu, Wahyu pun sering mengirimkan pesan kepada Syifa. Sesekali Wahyu bahkan memanggil Syifa dengan sebutan sayang, meski tidak direspons.

"Sebenarnya ya dia tuh kayak mengatakan bilang sayang, tapi saya enggak pernah merespons," ucap Syifa.

Syifa juga telah berulang kali menegaskan kepada Wahyu, bahwa mereka tidak ada hubungan apa pun.

Namun, Wahyu akhirnya tetap meneror Syifa setelah mengetahu wanita pujaannya itu sedang dekat dengan pria lain. 

"Itu karena setelah dia tahu, dia enggak terima saya jalan dengan (pria) lain. Dia bilang bakal nge-order terus-terusan, dan dia bilang mau ngerjain saya kalau seumpama dia sudah kecewa dengan saya," ujar Syifa.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/23/16393001/diteror-order-fiktif-syifa-bayar-lebih-dari-rp-1-juta-untuk-makanan-yang

Terkini Lainnya

Polisi Tindak Pungli di Depan Masjid Istiqlal, Salah Satu Pelaku Positif Sabu

Polisi Tindak Pungli di Depan Masjid Istiqlal, Salah Satu Pelaku Positif Sabu

Megapolitan
Minta Dishub Tertibkan Parkir Liar di Jakarta, Heru Budi: Harus Manusiawi

Minta Dishub Tertibkan Parkir Liar di Jakarta, Heru Budi: Harus Manusiawi

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Terima Santunan Rp 60 Juta

Keluarga Korban Kecelakaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Terima Santunan Rp 60 Juta

Megapolitan
Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol, Diduga Sebar Ranjau Paku di Jalan MT Haryono

Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol, Diduga Sebar Ranjau Paku di Jalan MT Haryono

Megapolitan
Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan 'Ngaku' Ingin Beli Pulsa

Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan "Ngaku" Ingin Beli Pulsa

Megapolitan
Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Megapolitan
Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Megapolitan
Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Megapolitan
Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Megapolitan
Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Megapolitan
Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Megapolitan
Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Megapolitan
Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke