Salin Artikel

Anggota TNI Gadungan Curi HP di Pasar Rebo, Polisi: Pelaku Tidak Ingat Berapa Kali Beraksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi akan mengembangkan kasus pencurian HP oleh anggota TNI gadungan berinisial KNP (41) di Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Pengembangan dilakukan untuk mengetahui berapa kali dan di mana saja KNP beraksi dengan modus yang sama.

"Menurut pengakuan pelaku, dia mengaku pernah melakukan hal yang sama. Cuma, beberapa tempat, yang bersangkutan tidak ingat," ungkap Kapolsek Pasar Rebo Kompol Haris Akhmat Basuki di Polsek Pasar Rebo, Jumat (24/11/2023).

Harris menuturkan, faktor lupa menjadi kendala tersendiri dalam menangani kasus pencurian oleh anggota TNI gadungan itu.

Pihak kepolisian kesulitan memastikan pengakuan pelaku yang mengatakan dirinya pernah beraksi beberapa kali dengan modus yang sama.

"Kami kembangkan lebih lanjut untuk perbuatan-perbuatan yang telah dilakukan," tutur dia.

Sebelumnya, KNP diringkus Polsek Pasar Rebo saat beraksi untuk yang kedua kalinya di wilayah Gedong, 10 November 2023.

Aksi pertama terjadi pada 19 Juli terhadap seorang pria berinsial MFR (22). Korban mengiklankan Samsung Galaxy Z Flip 4 seharga Rp 10,5 juta pada 10 Juli.

KNP menghubungi korban melalui salah satu media sosial pada 15 Juli. Keduanya sepakat untuk melanjutkan negosiasi di WhatsApp.

Pelaku menawar harga ponsel menjadi Rp 10 juta. Kesepakatan terjadi dan keduanya bertemu di RS Kesdam Cijantung pada 19 Juli.

"Saat bertemu, pelaku memakai kaus dan celana loreng hijau dan sepatu PDL hitam, yang mencirikan salah satu instansi negara. Ini modus pelaku untuk meyakinkan korban dengan keberadaan pelaku," ujar Harris.

Saat bertemu, keduanya memperbincangkan seputar ponsel yang hendak dijual korban. Pelaku berpura-pura memeriksa kondisi ponsel itu.

Lalu, dia bergeser dengan alasan ingin mengisi daya baterai ponsel yang hendak dibeli.

Pada saat itu, KNP diam-diam memperhatikan MFR untuk menunggu momen korban lengah. Begitu lengah, pelaku langsung kabur membawa ponsel tersebut.

Pada 8 November, MFR dihubungi oleh seseorang yang mengaku bernama Junaedi. Dia menanyakan apakah ponsel yang dijual korban pada Juli lalu masih ada.

MFR pun teringat dengan ponsel yang ia iklankan, tetapi gagal terjual karena dicuri. Karena curiga, ia menghubungi Polsek Pasar Rebo.

Selanjutnya, MFR menghubungi Junaedi yang ternyata KNP. Keduanya sekali lagi bersepakat untuk bertemu di tempat yang sama seperti sebelumnya, yaitu RS Kesdam Jaya Cijantung.

Saat bertemu di sana pada 10 November, MFR didampingi oleh anggota dari Polsek Pasar Rebo.

"Ternyata laki-laki tersebut adalah orang yang sama yang telah menipu korban pada 19 Juli lalu. Seketika penangkapan dilakukan berdasarkan bukti yang cukup, dan kecocokan dengan pelaku sebelumnya," terang Harris.

Saat ini, KNP dikenakan Pasal 378 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal empat tahun penjara.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/25/10324411/anggota-tni-gadungan-curi-hp-di-pasar-rebo-polisi-pelaku-tidak-ingat

Terkini Lainnya

Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Megapolitan
Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Megapolitan
Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Megapolitan
Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Megapolitan
Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Megapolitan
Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Megapolitan
Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Megapolitan
Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke