Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi mengatakan, pihak klinik menghubungi ambulans untuk membawa korban menuju ke rumah sakit di wilayah Bintaro, Jakarta Selatan.
"Korban dibawa ke rumah sakit dan langsung ditangani di instalasi gawat darurat (IGD),” jelas Yossi di kantornya, Jumat (24/11/2023).
Namun, kondisi Nanie tak kunjung membaik setelah mendapatkan perawatan di IGD.
Kondisi pemain film "Air Terjun Pengantin" itu semakin memburuk dalam hitungan menit hingga akhirnya ia mengembuskan napas terakhir.
“Tak lama setelah sampai IGD, yang bersangkutan dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu sore,” ungkap Yossi.
Kronologi awal
Yossi menuturkan, peristiwa ini bermula saat korban datang ke klinik untuk melakukan operasi sedot lemak.
"Setelah melakukan pemeriksaan kesehatan awal dan dinyatakan lulus, korban masuk ke ruang operasi pukul 15.00 WIB,” tutur Yossie.
Tiga dokter berinisial D, M, Y, dan sejumlah perawat melaksanakan proses operasi sedot lemak.
Namun, setelah operasi berjalan selama beberapa saat, kondisi Nanie tiba-tiba tak stabil.
“Dalam proses pelaksanaan operasi yang sedang berjalan, kondisi korban tiba-tiba tak stabil," kata Yossie.
Tim dokter yang ada di ruangan operasi bahkan tak mampu menanggulangi masalah yang terjadi.
Mereka akhirnya memanggil ambulans untuk membawa Nanie ke rumah sakit di wilayah Bintaro.
Kini, kasus meninggalnya Nanie masih diselidiki aparat kepolisian Polres Metro Jakarta Selatan setelah keluarga korban melapor atas dugaan malapraktik.
Laporan itu teregistrasi dengan nomor LP/B/3201/X/2023/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya pada 22 Oktober 2023.
“Kini kami masih mendalami kasus ini dengan meminta keterangan dari sejumlah saksi, termasuk pihak klinik,” ujar Yossi.
(Tim Redaksi: Dzaky Nurcahyo, Irfan Maullana, Nursita Sari)
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/25/12415641/sebelum-meninggal-nanie-darham-sempat-dilarikan-ke-rs-usai-kondisinya