Salin Artikel

Cerita Dini dan Supono, Gigih Mencari Kerja di Usia Paruh Baya demi Anak Semata Wayangnya

Meski tak lagi muda, sepasang suami istri ini tetap semangat mencari kerja demi anak semata wayangnya yang akan masuk ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) tahun depan.

Ketika ditanya mengapa berjalan kaki, Dini bercerita, satu-satunya sepeda motor yang mereka miliki dicuri maling beberapa waktu lalu saat suaminya berdagang.

Meski dengan segala keterbatasan, keduanya tak menyerah pada keadaan.

"Kami jalan kaki ke sini, berangkat dari rumah itu sekitar pukul setengah sembilan dan sampai di sini hampir setengah 11. Siapa tahu rezeki bapak, rezeki saya juga ada di sini kan, pak?," ujar wanita itu sembari menatap lembut sosok suami di sebelahnya.

Saat rasa sedih menyelinap, Dini selalu ingat dengan buah hatinya. Anaka semata wayangnya itu lah yang menguatkan mereka agar terus berjuang untuk hidup yang lebih layak.

"Anak saya itu pintar, tahun depan dia SMP, tapi kondisi sekarang memang sulit sampai dia pernah 'mamah apa saya bisa sekolah sampai SMP?'," kata Dini dengan suara tersendat.

"Saya sudah bilang 'mudah-mudahan dengan jalur prestasi kita tetap optimis, berjuang, bismillah pasti ada jalan'" ujar dia lagi.

Sesekali wanita itu tampak menyeka air matanya. Dini tak menyangka, hantaman pandemi Covid-19 begitu keras hingga membuat kondisi keuangan keluarganya hancur lebur. Tabungannya habis, usia pun sudah kepala empat.

Sebelumnya, mereka pernah bekerja di tour and travel agent umroh. Tapi kini kedua orangtua itu harus serabutan pasca dirumahkan tiga tahun lalu.

Dini yang lulusan S1 jurusan Manajemen Informatika tahun 1999, sekarang berjualan jajanan anak.

Sementara suaminya, Supono yang merupakan alumni Teknik Informatika tahun 1995 sudah empat bulan terakhir menjadi pedagang kopi keliling di depan kantor Balaikota Depok.

"Saya ya jualan ciki-ciki. Bapak jualannya kopi keliling pakai sepeda, dari pukul enam sore sampai pulangnya jam dua atau jam tiga subuh sampai rumah," ucap wanita asal Yogyakarta itu

Bukannya tidak ada usaha. Dini mengaku telah ratusan kali melamar ke berbagai tempat, tapi lagi-lagi, umur menjadi masalah.

Ia mengeluhkan betapa sulitnya mencari kerja saat usia sudah menyentuh kepala empat.

"Susah sekali, ya. Kebanyakan butuhnya untuk (maksimal) usia 35 tahun. Kayak kami S1 tapi sudah 40 tahun ke atas, enggak ada lowongan. Padahal pengalaman sudah 20 tahun lebih, saya pernah di Sanyo, bapak juga kerjanya dulu di IT company," kata Dini.

Kedua suami istri ini berharap pemerintah bersama pengusaha di Indonesia bisa lebih memerhatikan syarat lamaran agar lebih manusiawi lagi. Khususnya bagi mereka yang masih produktif namun terhalang batas usia.

"Kami ini masih produktif, memang usia sudah 40-an tahun. Ya berharapnya ada lebih banyak perusahaan yang kasih kesempatan kerja untuk orangtua seperti saya dan suami. Kami mampu kok, cuma lowongan saja jarang yang ada," ucap Dini menutup ceritanya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/29/20464421/cerita-dini-dan-supono-gigih-mencari-kerja-di-usia-paruh-baya-demi-anak

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke