BEKASI, KOMPAS.com - Pengguna kereta rel listrik (KRL) commuter bernama Novi (34) meminta eskalator di Stasiun Bekasi cepat diperbaiki karena sudah lama tak bisa digunakan.
Menurut dia, proses perbaikan juga terlalu lama.
"Harusnya lebih cepat diperbaiki ya, soalnya kasian manula kayak Ibu saya," ujar Novi saat ditemui di Stasiun Bekasi, Kamis (30/11/2023).
Bukan hanya untuk manula, menurut Novi, ibu muda yang membawa anak seperti dirinya juga merasa lelah turun tangga secara manual.
Pasalnya, tangga manual di Stasiun Bekasi memiliki 49 pijakan anak tangga.
"Saya yang bawa anak gini, lumayan juga tangganya tinggi soalnya loh, capek banget," ujar dia.
Novi sendiri mengaku sering bolak-balik naik KRL untuk menengok ibunya yang tinggal di dekat Stasiun Buaran.
"Saya sering bolak-balik, karena rumah saya di Bekasi, rumah ibu saya di Buaran, jadi sering saya naik kereta," ucap dia.
Oleh karenanya, Novi berharap eskalator tersebut bisa kembali beroperasi secepatnya.
"Mudah-mudahan lebih cepat diperbaiki lebih tanggap lagi, soalnya ini kan fasilitas umum yang sering kita gunakan setiap hari," imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Jakarta Lukman Al Amin menjelaskan, perbaikan eskalator rencananya selesai pada awal Desember 2023.
"Kami sedang menunggu part slowmoving, target penyelesaikan di awal Desember," ujar Lukman saat dikonfirmasi Kompas.com.
Lukman meminta penumpang menunggu beberapa hari lagi untuk bisa menggunakan eskalator tersebut.
"Target keduanya (eskalator turun di sisi Selatan dan Utara) dapat beroperasi awal Desember," paparnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/30/14392611/eskalator-turun-stasiun-bekasi-rusak-pengguna-krl-harusnya-lebih-cepat