Salin Artikel

Komplotan Pencuri Ketahuan Colong Besi Rel Kereta Bekas di Palmerah

JAKARTA, KOMPAS.com - Komplotan maling ketahuan saat mencuri besi rel kereta bekas di kilometer 10+4 antara petak jalan Palmerah-Kebayoran, Sabtu (2/12/2023).

Manager Humas Daop 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko mengatakan, peristiwa itu bermula ketika lima orang kedapatan hendak mencuri besi rel bekas di Stasiun Palmerah menggunakan mobil pikap.

Mengetahui hal tersebut, tim pengamanan yang sedang berpatroli langsung menangkap dua di antaranya yang berinisial AS (34) dan MS (33).

"Pada Sabtu pagi hari ini sekira pukul 05.20 WIB tim pengamanan Stasiun Palmerah telah mengamankan dua orang laki-laki terduga telah melakukan pencurian besi," ujar Ixfan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu.

Namun, petugas gagal menangkap tiga pelaku lain lantaran mereka melarikan diri. AS dan MS dibawa ke Mapolsek Metro Tanah Abang untuk proses hukum lebih lanjut.

"Kedua terduga pelaku diamankan dan dimintai keterangan oleh tim pengamanan. Kemudian untuk kejelasan dan proses berikutnya kedua terduga pelaku diserahkan ke Polsek Metro Tanah Abang," jelas Ixfan.

Dari tangan para pelaku, petugas mengamankan barang bukti berupa potongan besi rel bekas dan mobil pikap.

"Barang bukti yang diamankan besi rel bekas panjang kurang lebih 2,5 meter dan mobil pikap Suzuki Carry warna putih yang rencananya akan digunakan untuk mengangkut hasil curiannya," imbuh Ixfan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/12/02/17024031/komplotan-pencuri-ketahuan-colong-besi-rel-kereta-bekas-di-palmerah

Terkini Lainnya

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke