BEKASI, KOMPAS.com - Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sukur Nababan menyinggung pernyataan Muhaimin Iskandar soal kebiasaan orang Bekasi yang punya dompet tipis namun rajin ke mal.
Sukur mempertanyakan maksud tersirat calon wakil presiden nomor urut satu tersebut di balik pernyataanya.
"Maksudnya apa itu? Jangan kita hina orang tidak punya uang. Rakyat itu jangan dihina," kata Sukur saat ditemui seusai acara natal HKBP di seluruh Jabodetabek di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Rabu (20/12/2023) malam.
Menurut Sukur, tidak sepatutnya seorang pejabat publik melontarkan pernyataan tersebut.
Kebiasaan orang yang tidak berbelanja ketika datang ke mal adalah cerminan bahwa rakyat memang tidak punya hiburan selain untuk cuci mata.
Oleh sebab itu, tidak sepatutnya rakyat dihina dan direndahkan jika memang realitanya banyak yang pergi ke mal namun tidak berbelanja.
"Karena tidak ada pekerjaan, jadinya ke mal, cuci mata. Tujuan pembangunan ini agar rakyat kalau datang ke mal, ya jangan cuci mata, jangan lihat-lihat. (Dorong) agar bisa beli. Jadi, jangan dihina lah," ucap Sukur.
Pernyataan Muhaimin Iskandar soal banyaknya mal di Bekasi namun dompet rakyatnya tipis kini menjadi buah bibir.
Hal ini disampaikan pria yang akrab disapa Cak Imin itu di hadapan ratusan ibu majelis taklim se-Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
"Negara maju itu bukan mentereng yang gagah-gagahan, bukan. Negara maju itu kalau rakyatnya dompetnya terisi, seluruh kebutuhannya murah, tabungannya punya," kata Cak Imin dalam acara silaturahim Majelis Taklim se-Kabupaten Bekasi di Gedung Guru, Bekasi, Senin (18/12/2023) lalu.
Cak Imin lantas menyinggung perekonomian warga Bekasi yang masih sulit. Padahal, tidak sedikit dibangun pusat perbelanjaan di wilayah ini.
"Jangan kayak orang Bekasi, di sini malnya banyak megah-megah, tapi cuma lihat sambil muter. Jalan-jalan ke mal muter saja, terus anaknya bilang, 'Cuma lihat-lihat dong, Bu?' Lah iya, orang dompetnya kempis," kata Cak Imin berkelakar.
Wakil Ketua DPR RI ini pun menilai, jika ingin Indonesia menjadi negara maju maka harus terlebih dahulu menyejahterakan rakyatnya.
Muhaimin mengatakan, hal ini bisa terjadi jika kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah pusat adalah memastikan rakyat tidak terbeban oleh biaya hidup.
Salah satu yang terpenting adalah akses kesehatan bagi masyarakat. Ia pun menyinggung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) yang masih memberatkan masyarakat.
"Tugas pemerintah adalah memberi sarana agar rakyat punya pekerjaan yang positif dompet pun berisi. Bagaimana caranya punya tabungan? Kesehatan harus murah semurah-murahnya," kata Cak Imin.
"BPJS dievaluasi supaya tidak sewenang-wenang dan antre, bahkan kalau perlu sebaik-baiknya pelayanan, jadi biaya murah," imbuhnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/12/21/08194201/singgung-pernyataan-cak-imin-soal-dompet-orang-bekasi-kempis-sukur