Salin Artikel

KPU Jakarta Utara Bakal Musnahkan Ratusan Surat Suara Pemilu 2024 yang Rusak

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Utara bakal memusnahkan surat suara Pemilu 2024 yang dinyatakan rusak atau tidak sah.

Pemusnahan itu dilakukan setelah kegiatan sortir dan lipat surat suara Pemilu 2024, yang digelar pada Selasa (2/1/2024) di kantor KPU Jakarta Utara.

"Yang rusak sudah dipisah sama teman-teman. Per hari, itu selalu ada laporannya, kami tempel juga di papan jumlah yang rusak berapa. Yang rusak juga dibagi kategorinya (rusak robek, rusak tintanya meleber, rusak karena potongan tidak bagus). Semuanya lengkap laporannya sama, jumlahnya itu ada. Dan ini akan dimusnahkan," kata Komisioner KPU Jakarta Utara Divisi Teknis Ibnu Affan saat ditemui di kantornya.

Berdasarkan data yang diterima Kompas.com, hingga saat ini total surat suara yang rusak mencapai 232 lembar.

Sementara, surat suara sah yang sudah dilipat sortir oleh KPU Jakarta Utara sebanyak 256.315.

"Kerusakan itu baik yang tintanya meleber, ataupun robek, atau ada yang potongannya juga tidak bagus. Tapi Insya Allah, apa yang kami lakukan itu sesuai dengan prosedur yang ditetapkan KPU," jelas Ibnu.

Ibnu Affan menargetkan proses lipat-sortir surat suara Pemilu 2024 untuk seluruh Dapil Jakarta Utara selesai dalam 30 hari.

"Kami kan batasannya 30 hari, 30 hari itu Insya Allah selesai semua untuk semua jenis surat suara di dapil Jakarta Utara. Karena rata-rata pekerjanya juga pengalaman semua. Pengalaman yang memang biasa di percetakan. Kecuali, yang kami akomodir dari masyarakat-masyarakat sekitar sini," ujar Ibnu.

Sejauh ini, surat suara yang disortir-lipat baru mencapai 50 persen.

"DPRD-nya sudah mendekati 50 persen. Kalau dapil yang ada di sini, ya. Kan ini dibagi jadi dua pelipatan, yang satu di Gudang Semper, yang satu di Kantor KPU Jakarta Utara," tutup Ibnu Affan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/02/19091621/kpu-jakarta-utara-bakal-musnahkan-ratusan-surat-suara-pemilu-2024-yang

Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke