Salin Artikel

Dalih Pelaku Investasi Bodong Berkedok Bisnis Katering, Mengaku Juga Ditipu Mantan Suami

Siti melakukan penipuan berkedok investasi bisnis katering di Badan Kepegawaian Negara (BKN) sejak Mei 2023.

Dua warga Kramatjati, Liana (38) dan Uyuni (48) termakan janji manis Siti hingga mengalami kerugian Rp 145 juta. 

"Kalau dia bilangnya ditipu sama mantan suaminya, cuma saya enggak tahu karena saya transaksi dengan pelaku. Dia enggak transfer, ngaku kasihnya tunai," kata Kiki (40), suami Liana sekaligus adik ipar Uyuni saat dihubungi, Kamis (4/1/2024).

Dalam melakukan penipuannya, Siti meminta modal kepada para investor untuk menjalankan bisnis katering di sejumlah instansi yaitu BKN dan BPKP. 

Siti menjanjikan keuntungan sebesar Rp 10.500 per pack. Para korban pun percaya dan mulai menyuntikkan modal. 

Awalnya, masing-masing investor memberikan modal dalam nominal yang cukup kecil. Ketika mendapatkan untung, mereka mulai memberi modal yang cukup besar.

Investasi bisnis katering berjalan lancar sampai Agustus. Namun, keuntungan mulai mandek pada September.

Saat Liana dan Uyuni ingin berhenti, serta meminta kembali modal dan keuntungan mereka, Siti terus berdalih dengan alasan yang tidak masuk akal.

Korban pernah dikontak mantan suami Siti

Kiki dikontak oleh seseorang yang mengaku sebagai mantan suami Siti saat sedang berada di Pusat Pengembangan Aparatur Sipil Negara Badan Kepegawaian Negara (Pusbang ASN BKN) di Ciawi, Bogor pada 27 November.

Adapun, kunjungannya untuk memastikan bisnis katering Siti kepada anak angkat Siti. Ia bekerja sebagai staf honorer di sana.

Saat mengetahui bahwa tidak ada bisnis tersebut, Siti dipanggil ke sana dan mengakui semuanya, termasuk soal penipuan oleh mantan suaminya.

Dalam percakapan antara Kiki dengan pria di telepon, pria itu mengatakan akan menyelesaikan masalah dengan melakukan pembayaran per minggu.

"Mau dibayar per minggu, dikirim ke (mantan) istrinya Rp 100 juta untuk dibayarin ke yang tertunggak. Cuma sampai sekarang enggak ada," tutur dia.

Kiki menuturkan, tidak ada yang tahu apakah pria yang meneleponnya adalah benar mantan suami pelaku atau tidak.

Pasalnya, ketika Siti masih tinggal di belakang rumah Kiki, ia sudah berpisah dengan mantan suaminya.

"Sudah tidak satu rumah. Jadi saya tidak tahu walaupun waktu itu ada yang menelepon dan mengaku mantan suaminya. Itu pengakuan yang menelepon, tapi saya tidak tahu benar atau tidak," tegas dia.

Sampai saat ini, Liana dan Uyuni tidak mengetahui ke mana uang mereka. Sebab, pelaku selalu diam saat ditanya.

Kerugian ratusan juta

Ada tujuh orang yang menjadi korban investasi bodong ini. Nominal yang sudah diberikan oleh lima dari tujuh korban mencapai Rp 250 jutaan.

Nominal belum termasuk keuntungan yang seharusnya diperoleh para korban.

Untuk Liana dan Uyuni, total modal yang sudah disetor ke Siti masing-masing adalah Rp 62.675.000 dan Rp 82.350.000.

Sementara tiga lainnya sudah memberikan modal sebesar Rp 10 juta, Rp 65 juta, dan Rp 30 juta.

Pertemuan di Pusbang ASN BKN adalah pertemuan terakhir Kiki dengan Siti dan anak angkatnya.

Ia juga tidak pernah dikontak kembali oleh seseorang yang mengaku sebagai mantan suami pelaku.

Sementara anak angkat Siti, berdasarkan informasi terakhir, sudah dipecat pada 22 Desember.

Uang para korban masih belum jelas keberadaannya karena Siti menghilang. Kiki hanya memiliki kontak salah satu adik Siti yang tinggal di Tanah Merdeka, Ciracas.

Menurut adiknya, pelaku kerap berpindah-pindah lokasi.

Kiki, Liana, dan Uyuni, melaporkan penipuan ini ke Polres Metro Jakarta Timur pada 29 Desember.

Laporan milik Liana teregistrasi dengan nomor LP/B/3795/XII/2023/SPKT/POLRES METRO JAKARTA TIMUR/POLDA METRO JAYA.

Sementara laporan milik Uyuni teregistrasi dengan nomor LP/B/3794/XII/2023/SPKT/POLRES METRO JAKARTA TIMUR/POLDA METRO JAYA.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/06/12150511/dalih-pelaku-investasi-bodong-berkedok-bisnis-katering-mengaku-juga

Terkini Lainnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke