Salin Artikel

Pedagang Semangka di Kramatjati yang Supel Itu Kini Tewas di Tangan Kenalan karena Masalah Asmara...

Ia diketahui baru satu tahun bekerja sebagai karyawan di lapak buah milik Sudarto (55).

Kini, Sudarto hanya bisa mengenang sosok korban yang pernah bekerjanya dengannya itu.

"Alhamdulillah, selama ikut dengan saya, korban orangnya rajin," kata Sudarto di lokasi kejadian, Kamis (11/1/2024).

Sepanjang korban bekerja dengannya, Sudarto tidak pernah dibuat kesulitan oleh Utomo.

Sudarto juga tidak pernah menerima komplain dari para pelanggan terkait cara korban melayani mereka.

"Enggak pernah ada masalah sama pelanggan," terang Sudarto.

Sudarto menduga, Utomo selalu mengingat pesan yang disampaikannya.

"Sudah saya kasih tahu, kalau sama pelanggan selalu layani dengan baik. Jangan mengecewakan adalah nomor satu," ucap dia.

Supel dan humoris

Selain berkinerja baik, Utomo juga dikenal sebagai sosok yang positif dalam pertemanan. Ia dikenal supel dan humoris oleh teman-temannya kerja serta rekan sesama pedagang.

Sudarto melanjutkan, korban selalu terbuka untuk berbicara dan bercanda dengan orang lain.

"Tomo selama kerja di sini, orangnya baik sama teman-teman lainnya dan rekan kerjanya. Humoris, enggak pernah ada masalah," ujar dia.

Bahkan, Utomo berteman dengan Dedi Jaya (28), pembunuhnya.

"Saling kenal sebelumnya. Baik-baik saja, enggak ada masalah dulu. Tapi beberapa bulan kemarin ada masalah (dan berujung pada kematian korban)," kata Sudarto.

Kenal dengan pelaku

Utomo dan Dedi Jaya sama-sama berprofesi sebagai pedagang di Pasar Induk Kramatjati.

Namun, Sudarto tidak tahu pasti sejak kapan pelaku dan korban saling mengenal. Sepengetahuan Sudarto, mereka jarang bertengkar.

"Dia (pelaku) juga sering belanja di sini dan korban yang melayani. Tidak bermasalah sebelum ada kejadian itu (pembunuhan)," tutur Sudarto.

Meski begitu, ada satu waktu ketika keduanya terlibat cekcok. Sudarto tidak mengetahui penyebabnya.

Namun, percekcokan itu mengundang perhatian para pedagang dan pembeli di area lapak buah-buahan.

Sudarto kemudian menghampiri Utomo dan Dedi Jaya untuk melerai serta menjaga situasi tetap kondusif.

Ia menanyakan permasalahan yang menjadi topik perdebatan mereka, dan apakah sudah selesai cekcok.

"Jawabnya belum. Saya bilang, 'Kalau memang belum, silakan diselesaikan baik-baik di rumah secara kekeluargaan'," Sudarto berujar.

"Saya kasih tahu, (cekcok) dilihat banyak orang, malu, karena di pasar. Sudah saya lerai, kalau memang punya masalah, jangan di pasar, ramai. Saya infokan begitu," kata dia.

Mengingat Utomo dan Dedi Jaya saling kenal dan pernah berinteraksi, Sudarto menyayangkan tindakan pelaku kepada korban.

Namun, ia bersyukur kini pelaku telah ditangkap oleh Polsek Kramatjati pada hari pembunuhan, Senin (8/1/2024).

Dedi Jaya ditangkap pukul 11.30 WIB di Pamulang, Tangerang Selatan. Kini, pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan.

Kepada polisi, Dedi Jaya mengaku membunuh Utomo karena cemburu istrinya diduga selingkuh dengan korban.

Dedi dijerat Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dan atau Pasal 351 Ayat 3 tentang Penganiayaan Menyebabkan Orang Meninggal Dunia dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/12/09403751/pedagang-semangka-di-kramatjati-yang-supel-itu-kini-tewas-di-tangan

Terkini Lainnya

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Megapolitan
Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke