Salin Artikel

Pengguna Jalan Keluhkan Bendera Parpol di Flyover Senen: "Nyampah" Aja!

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pengguna jalan mengeluhkan banyaknya bendera partai politik (parpol) yang berkibar di kiri-kanan pembatas Flyover Senen, Jakarta Pusat.

Warga Jakarta Timur Celie (25) mengatakan, dia memaklumi anggota partai yang ingin melakukan kampanye dengan memasang bendera.

Namun, menurut dia, alat peraga kampanye (APK) yang terpasang di jalanan terlalu penuh jelang Pemilu 2024 mendatang.

“Terlalu penuh, sampai-sampai ada yang pernah kecelakaan. Bendera yang banyak dipasang di flyover juga kadang kepenuhan banget dan bikin orang susah liat jalan,” keluh Celie saat dihubungi Kompas.com, Minggu (14/1/2024).

“Jatuhnya bukan kayak mau kampanye, tapi lebih kayak ajang gengsi asal menuhin pendukung di jalan,” lanjut dia.

Warga Jakarta Selatan bernama Ira (21) berpendapat senada dengan Celie.

Dia tidak hanya mengkhawatirkan soal estetika kota yang berkurang, tetapi juga keamanan pengendara yang menggunakan jalan layang.

“Semakin tinggi jalannya, kan semakin kencang anginnya. Bayangkan tertampar bendera partai dan luka parah, kan enggak lucu,” tutur Ira.

Selain itu, Ira juga tidak mengerti mengapa jumlah bendera yang dipasang begitu banyak.

“Fungsinya buat apa sebanyak itu? Justru jadi nyampah aja. Enggak bikin pengen milih juga,” ujar dia.

Sementara itu, warga Jakarta Pusat bernama Zen (26) juga mengkhawatirkan keselamatan pengguna jalan yang terancam akibat banyaknya bendera parpol itu.

“Mengganggu pandangan pengendara, membahayakan. Kan kemarin ada yang celaka karena ketimpuk baliho. Bayangin benderanya jatuh terus kena pengendara yang lewat,” celetuk Zen.

“Ganggu estetika kota juga,” tutur dia.

Sebagai informasi, sisi kiri-kanan Flyover Senen, Jakarta Pusat, ramai oleh ratusan bendera partai politik (parpol) berbagai warna.

Pantauan Kompas.com di lokasi, Minggu (12/1/2024), hembusan angin membuat bendera berkibar cukup kencang. Para pengendara motor tampak berhati-hati untuk tidak melaju terlalu pinggir untuk menghindari bendera itu.

Adapun, bendera yang terpasang terdiri dari beberapa parpol. Ada PDIP, Golkar, PKS, Gerindra, dan PPP. Bendera PDIP dan Golkar tampak mencolok, karena terpasang pada penyangga yang lebih tinggi dibanding bendera parpol lainnya.

Deretan bendera itu terpasang di kanan-kiri pagar pembatas Flyover Senen seolah tanpa jeda dari ujung ke ujung.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/14/22045241/pengguna-jalan-keluhkan-bendera-parpol-di-flyover-senen-nyampah-aja

Terkini Lainnya

Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Megapolitan
Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Megapolitan
PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

Megapolitan
Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Megapolitan
Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang 'Nanggung'

Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang "Nanggung"

Megapolitan
Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Megapolitan
Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Penyelenggara 'Study Tour' di Depok Diimbau Ajukan Permohonan 'Ramp Check' Kendaraan ke Dishub

Penyelenggara "Study Tour" di Depok Diimbau Ajukan Permohonan "Ramp Check" Kendaraan ke Dishub

Megapolitan
KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

Megapolitan
KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke