Salin Artikel

KPU Jakbar Gelar Layanan Pemilu "Jemput Bola" untuk Tahanan Titipan Polres dan Polsek

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Barat bakal menggelar layanan "jemput bola" untuk tahanan yang berada di Polres maupun Polsek pada kontestasi Pemilu 2024.

Ketua KPU Jakarta Barat Endang Istianti mengatakan, layanan jemput bola dilakukan karena Jakarta Barat tidak memiliki lembaga permasyarakatan (lapas) maupun rumah tahanan (rutan).

"Jadi statusnya tahanan titipan," kata Istianti kepada wartawan di Kantor KPU Jakarta Barat, Senin (15/1/2024).

Menurut Isti, hal yang dilakukan pertama kali dalam layanan ini ialah memastikan tahanan-tahanan titipan masuk Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) di Jakarta Barat.

"Misal mereka masuk (tahanan), kami buat pindah memilih supaya bisa dilayani dengan TPS keliling, karena mereka tidak boleh keluar kan dari tahanan," jelas Istianti.

Setelah itu, mereka hanya mendapatkan surat suara untuk pemilihan calon presiden dan calon ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

"(Sedangkan) hak pilih mereka untuk pemilihan calon DPR dan DPRD nantinya akan hilang," jelas Isti.

Dari pengalaman pemilu sebelumnya, anggota TPS terdekat dari Polres, maupun Polsek di Jakarta Barat mendata para tahanan sesuai alokasi DPTb-nya.

"Jadi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), bersama pengawas TPS, datang memberikan surat suara ke tahanan, lalu diberikan kembali ke TPS," kata dia.

Istianti mendata para tahanan mulai akhir Januari ini.

"Mungkin akhir bulan ini baru kami mulai, karena tahanan bisa sampai 7 Februari 2024," ungkap Isti.

Dalam hal ini, KPU Jakarta Barat telah menyiapkan 50.183 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) untuk Pemilu 2024.

"Di tingkat kecamatan, kami baru saja menyelesaikan rekrutmen KPPS sejumlah 50.183 orang yang berhasil kami rekrut," kata Istianti.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/15/18001591/kpu-jakbar-gelar-layanan-pemilu-jemput-bola-untuk-tahanan-titipan-polres

Terkini Lainnya

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke