Salin Artikel

Tak Ada Tanda Kekerasan pada Jasad Pria yang Tewas di Tempat Pangkas Rambut Kebon Jeruk

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi tidak menemukan tanda kekerasan pada jenazah pria paruh baya berinisial H (45) yang ditemukan tewas di tempat pangkas rambut di Jalan Daud, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (16/1/2024) malam.

"Tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban," ungkap Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Sutrino saat dikonfirmasi, Rabu (17/1/2024).

H yang berprofesi sebagai tukang pangkas rambut ini diketahui memiliki penyakit. Menurutnya, hal itu dikuatkan dengan penemuan minyak angin di genggaman jenazah.

"Dia punya sakit kayaknya, saat ditemukan, korban meninggal sambil memegang minyak angin," jawab Sutrisno.

Kini, jenazah H sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk dilakukan otopsi lebih lanjut.

Saat ini, polisi belum memastikan penyakit apa yang diderita korban.

"Korban dievakuasi di RSCM, masih kami lakukan pendalaman," tutur dia.

H ditemukan tewas pada Selasa malam di tempat pangkas rambut miliknya.

Tetangga H, Hendra (60) menuturkan, warga curiga karena korban tidak keluar dan tidak membuka usahanya selama dua hari.

"Dia biasanya keluar makan, tetapi dua hari tidak keluar. Akhirnya kami berusaha untuk buka pintunya," kata Hendra.

Ketika menemukan H sudah terbaring kaku, Hendra langsung memanggil pengurus RT dan RW setempat, dan menghubungi aparat kepolisian.

Jasad H berhasil dievakuasi sekitar pukul 22.00 WIB.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/17/12034431/tak-ada-tanda-kekerasan-pada-jasad-pria-yang-tewas-di-tempat-pangkas

Terkini Lainnya

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Megapolitan
Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke