Salin Artikel

Dalih Pemkot Tangsel soal Pengaspalan Jalan Benda Raya yang Kondisinya Masih Bagus

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan buka suara perihal pengaspalan jalan di Jalan Benda Raya, Pondok Benda, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.

Sebab, beberapa warga bertanya-tanya mengapa Pemkot Tangsel memutuskan mengaspal Jalan Benda Raya yang kondisinya masih bagus.

Terlebih, kondisi terkini Jalan Benda Raya yang diaspal secara bertahap mulai Oktober 2023 itu sudah berlubang.

Dengan begitu, tidak sedikit dari mereka menduga proyek pengaspalan tersebut hanya menghabiskan anggaran akhir tahun saja.

Bantah Habiskan Anggaran

Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) Tangerang Selatan Ahmad Fatulloh mengatakan, pengaspalan di Jalan Benda Raya dilakukan karena lapisannya sudah terkikis.

“Aspalnya itu terakhir dikerjakan (sebelum Oktober 2023) itu… saya lupa tahunnya, tahun 2018 atau berapa. Nah, kondisi lapis aspalnya itu sudah aus,” kata Fatulloh saat dihubungi Kompas.com, Rabu (17/1/2024).

Terkait kondisi aspal Jalan Benda Raya yang saat ini berlubang meski baru diaspal ulang, Fatulloh tak menampiknya.

Ia menyebut bahwa kerusakan aspal disebabkan oleh curah hujan yang tinggi.

Fatulloh membantah tudingan yang menyebut pengaspalan Jalan Benda Raya hanya untuk menghabiskan anggaran akhir tahun.

Ia menjelaskan, Jalan Benda Raya diaspal bertahap sejak Oktober 2023 sebagai bentuk pemeliharaan jalan.

“Enggak sih, bukan (menghabiskan anggaran). Jadi gini, itu yang tadi saya bilang. Terakhir dikerjakan itu dari tahun 2018 atau 2017, saya lupa, sudah lama. Kan kalau tahun segitu, sudah perlu dilakukan perawatan secara berkala,” kata Fatulloh.

“Makanya dikerjakan ulang, di-layer ulang, dilapis ulang. Enggak ada yang namanya habiskan anggaran. Jadi, memang ini suatu upaya perbaikan infrastruktur jalan saja,” imbuh dia.

Keresahan warga

Adapun seorang warga Pondok Benda bernama Raka (bukan nama sebenarnya) mengeluhkan Jalan Benda Raya yang kini berlubang.

Padahal, Jalan Benda Raya disebut bagus dan tidak berlubang sebelum dilapisi aspal.

“Jalanan sudah bagus-bagus, diaspal sama mereka (Pemkot Tangerang Selatan). Sekarang, hancur. Itu diaspal sampai ke ujung,” ujar Raka.

“(Sebelumnya) jalanan bagus, enggak ada yang namanya lubang sama sekali, dari ujung ke ujung,” imbuh dia.

Raka menuding proyek pengaspalan tersebut bertujuan untuk menghabiskan anggaran pada akhir tahun.

Kondisi jalan berlubang

Berdasarkan pengamatan Kompas.com pada Senin (15/1/2024), ruas Jalan Benda Raya yang jaraknya hanya satu kilometer dari Kantor Wali Kota Tangerang Selatan itu berlubang.

Kedalaman lubang diperkirakan mencapai dua sentimeter dan bentuknya memanjang. Di sekitar lubang terdapat sejumlah kerikil yang diduga berasal dari kikisan aspal jalan.

Para pengendara motor yang melintas tampak berhati-hati. Mereka berupaya menghindari lubang tersebut agar tidak tergelincir.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/18/07590701/dalih-pemkot-tangsel-soal-pengaspalan-jalan-benda-raya-yang-kondisinya

Terkini Lainnya

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke