Ia memutuskan untuk kembali ke rumah beberapa saat sebelum tembok milik SPBU di jalanan itu ambruk menimpa saudaranya.
"Saya tadi dari jam 08.00 WIB ngobrol di sini. Saya pulang sebelum jam 12.00 WIB," ujar Doni di lokasi.
Pada Minggu pagi, ia mengunjungi sebuah lapak yang posisinya menempel dengan tembok SPBU.
Lapak itu dihuni oleh saudaranya yang berinisial S (80) dan T (74). Sehari-hari, mereka juga membuka warung makan.
Entah apa yang dibicarakan, kemudian Doni memutuskan untuk pulang. Tidak lama kemudian salah satu anak S dan T, yaitu Amry (41), tiba di lokasi.
Amry datang untuk memberi makan untuk sang ibunda, T, dan membantunya meminum obat.
Tidak lama kemudian adik perempuan Amry, D (35), datang bersama anaknya, MF (9). Kemudian Amry pamit untuk mengunjungi teman-temannya.
Namun, setibanya di rumah, Amry mendapat kabar bahwa keluarganya tertimpa tembok.
"Sampai di rumah, saya ditelepon ponakan saya si Amry, dia bilang mereka bertiga ketiban tembok. Saya marah, saya bilang, 'Jangan bohong! Saya baru dari situ!'" ungkap Doni.
Perasaannya campur aduk karena Doni baru saja pulang dari lapak yang ditempati S dan T.
Doni langsung bergegas kembali untuk memeriksa keadaan. Rupanya, apa yang disampaikan Amry benar.
S dan T, serta D yang baru tiba saat Amry berkunjung, sudah meninggal dunia. Hanya MF yang selamat, meski terdapat luka pada bagian wajah dan tangannya.
Namun, Doni dilanda rasa bingung. Ia tidak tahu apa yang menyebabkan tembok SPBU itu roboh.
"Posisi siang itu angin enggak kencang, saya juga enggak ngerti. Tiba-tiba ambruk saja, namanya juga sudah takdir," kata Doni.
"Namanya juga takdir, enggak ada yang tahu. Tadi juga ada yang bilang ke saya, untung saya selamat. Saya juga enggak tahu," ucap Doni.
Sebelumnya, seorang ayah, ibu, dan anak perempuan tewas di tempat akibat insiden tersebut.
Mereka diketahui sering berdagang di jalan tersebut. Saat peristiwa terjadi, kebetulan mereka sedang tidak berdagang, tetapi sedang duduk-duduk di sana.
Pengamatan di lokasi kejadian, tembok yang roboh memiliki panjang sekitar 50 meter. Tingginya sekitar tiga meter.
Tembok itu roboh bukan ke arah SPBU, melainkan ke arah luar, yakni ke jalanan permukiman.
Tembok diketahui berbahan bata merah dan semen. Terdapat tulang besi di beberapa bagian dan tampak patah.
Ketiga jenazah sudah dibawa ke RSCM pukul 14.26 WIB, sementara korban yang selamat telah lebih dulu dibawa ke RSUD Tebet.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/22/06290491/doni-selamat-dari-tembok-roboh-di-tebet-karena-pulang-ke-rumah