Korban yang tinggal seorang diri itu ditemukan tak bernyawa ketika saudaranya berkunjung ke rumahnya.
Kronologi penemuan
Ketua RT 03, Gang Nangka, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, bernama Yuda mengungkapkan, penemuan jasad Any berawal dari saudaranya yang berkunjung ke rumah.
"Keponakannya datang, lalu ketok-ketok pintu. Setengah jam enggak ada jawaban," ujar Yuda.
Menyadari ada yang janggal, keponakan korban kemudian memanggil saudara yang lain. Kemudian, mereka bersama-sama memasuki rumah melalui pintu belakang.
Ternyata setelah diperiksa, pintu belakang rumah korban dalam kondisi terbuka.
"Setelah masuk ke dalam rumah, ternyata ada mayat. Mereka enggak ada yang berani menyentuh. Terus lapor ke RT. Kebetulan yang datang, saya," ujar Yuda.
Yuda sendiri merupakan Ketua RT 03. Sementara, rumah korban sebenarnya berada di RT 05. Tetapi, karena kebetulan sedang berada di dekat rumah korban, maka ia orang yang pertama kali datang.
Posisi Any sendiri diketahui sudah terjerembab di lantai dekat pintu ruang tengah.
Setelah memastikan benar ada jasad Eny di dalam rumah, Yuda lantas berkoordinasi dengan Ketua RT 05.
"Kami kumpul semua. Karena mau maghrib, saya memberanikan diri untuk memastikan kebenaran. Benar (korban) ternyata meninggal dengan banyak darah," kata Yuda.
Tidak sampai setengah jam kemudian, polisi datang ke tempat kejadian perkara (TKP). Warga yang mendengar kabar duka itu dari mulut ke mulut sontak memenuhi depan rumah korban.
Ada bercak darah
Yuda mengatakan, terdapat bercak darah di rumah korban yang tersebar di beberapa area. Pertama, bercak darah terlihat di lantai depan kulkas.
"Posisi di depan kulkas itu ada bercak darah menggumpal. Ada seretan darah kemungkinan (korban) bisa diseret, bisa juga beliau jalan sendiri (sebelum tergeletak)," ujar Yuda.
Selain itu, bercak darah kedua juga ditemukan menggumpal di dekat tembok dan bale kayu.
Yuda belum mengetahui penyebab kematian korban. Ia menduga, korban sempat berjalan sebelum terjatuh di dekat pintu.
"Mungkin sampai depan pintu (korban) jatuh, sampai tergeletak akhirnya di situ posisinya," imbuh dia.
Diduga korban pembunuhan
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus mengatakan, Any diduga menjadi korban pembunuhan.
"Kejadian malam ini (Sabtu, 20 Januari 2024) kami temukan mayat yang diduga korban pembunuhan," ujar Firdaus saat ditemui di lokasi, Sabtu malam.
Dugaan itu muncul setelah Polres Metro Bekasi Kota bersama Polsek Bekasi Selatan melakukan olah TKP.
Berdasarkan olah TKP, korban ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa dan berlumuran darah di dekat pintu ruang tengah rumahnya.
"Korban ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa tergeletak di ruang tengah persisnya dekat pintu," ujar Firdaus.
Terdapat luka pada bagian kepala belakang korban akibat benturan benda tumpul.
"Luka di kepala belakang mengalami pecah akibat benda tumpul," ujar dia.
Firdaus mengatakan, pihaknya telah mengamankan barang bukti di TKP. Diduga, ada barang milik pelaku yang tertinggal.
"Barang bukti sudah kami amankan, yaitu garpu tanah dan sandal yang diduga milik pelaku, kemudian puntung rokok juga ada," lanjut dia.
Dari barang bukti tersebut, polisi bakal melakukan penyelidikan dan identifikasi untuk menemukan pelakunya.
(Tim Redaksi: Firda Janati, Fabian Januarius Kuwado, Akhdi Martin Pratama)
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/22/12044501/misteri-tewasnya-lansia-di-bekasi-kepalanya-pecah-diduga-akibat-pukulan