Salin Artikel

Anak Korban Robohnya Tembok SPBU di Tebet: Ibu Jualan dari Pagi hingga Sore, tapi Tidak Tinggal di Sana

JAKARTA, KOMPAS.com - Amri (40), putra pasangan suami istri (pasutri) Sumedi Riyanto (80) dan Thio (74), menepis kabar yang menyatakan orangtuanya menetap di warung sebelah tembok SPBU selama tiga tahun terakhir.

“Enggak menetap, kurang benar kalau itu,” ujar dia kepada wartawan saat ditemui di tempat kejadian perkara (TKP) robohnya tembok SPBU, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (22/1/2024).

Amri menyebut kedua orangtuanya memang terlihat seperti menetap di lapak tersebut.

Namun, Sumedi dan Thio sejatinya memang hanya menghabiskan waktu di sana. Sebab, mereka berjualan makanan dari pagi hingga sore hari.

“Ibu saya kan jualan dari pagi sampai sore, jadi sering istirahat di warung, tidur di sana juga, tapi enggak menetap,” tutur dia.

Amri mengatakan, ibunya memiliki kebiasaan untuk menghabiskan waktu di sana. Pasalnya, sejak masih gadis, Thio sudah berjualan di wilayah tersebut.

“Sudah jadi rutinitas kalau buat ibu saya. Dari gadis di sana. Setiap hari mulai siap-siap jualan jam 5 pagi dan tutupnya jam 3 sore atau lebih. Jadi kalau bapak atau ibu saya capek, memang tidur di sana,” imbuh dia.

Diberitakan sebelumnya, salah satu saudara korban bernama Doni (74) menyebut Sumedi dan Thio telah tinggal di dalam warung selama tiga tahun terakhir.

"Mereka tinggal di situ sudah sekitar tiga tahun, di tenda," ungkap dia di lokasi, Minggu (21/1/2024).

Sebagai informasi, empat orang menjadi korban robohnya tembok SPBU di Jalan Tebet Barat Dalam II, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (21/1/2024) siang.

Dalam peristiwa ini, tiga orang dinyatakan tewas dan satu orang selamat. Seluruh korban juga diketahui merupakan keluarga besar Amri.

Pasangan suami istri yang dinyatakan tewas, Sumedi Riyanto (80) dan Thio (74), merupakan orangtua dari Amri.

Satu korban tewas lainnya adalah, Ani Kusuma Dewi (35), adalah adik kandung Amri.

Sementara, korban yang selamat diketahui merupakan keponakan Amri yang bernama Muhammad Fabian (8).

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/23/06544621/anak-korban-robohnya-tembok-spbu-di-tebet-ibu-jualan-dari-pagi-hingga

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke