Salin Artikel

Ketika Perjalanan KRL Tanah Abang-Rangkas Bitung Terganggu Berjam-jam gara-gara Kawat "Spring Bed"

Gangguan yang terjadi mengakibatkan penumpukan penumpang di sejumlah stasiun KRL rute Tanah Abang-Rangkas Bitung.

Menunggu sejam lebih

Seorang penumpang bernama Icha (30) mengatakan, dirinya harus menunggu kereta menuju Stasiun Rangkasbitung selama satu jam lebih di Stasiun Palmerah akibat gangguan perjalanan KRL.

"Sejak pukul 18.50 WIB saya menunggu, kondisi Stasiun Palmerah ramai penumpang juga yang duduk di peron," kata Icha.

Icha mengatakan, kereta sempat berhenti selama 15 sampai 20 menit di Stasiun Palmerah. Penumpang pun sudah menumpuk di sana.

"Sekitar 15 sampai 20 menit (kereta) enggak jalan. Kondisi di dalam kereta sudah padat. Jadi banyak penumpang yang enggak jadi masuk atau keluar dari kereta," kata dia.

Icha memilih tidak naik KRL yang sudah padat penumpang. Dia menunggu kereta berikutnya.

"Ya jadinya saya enggak mau naik. Karena di Stasiun Kebayoran menunggu lagi, terus padat juga kan di dalam kereta," tutur dia.

External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter Leza Arlan mengungkapkan, gangguan perjalanan KRL rute Tanah Abang-Rangkas Bitung terjadi karena ada rangkaian KRL yang terhenti di dekat Stasiun Pondok Ranji gara-gara tersangkut kawat spring bed.

“Terjadi kendala operasional perjalanan Commuter Line (KRL) nomor 1772 relasi Tanah Abang-Rangkasbitung imbas benda asing berupa kawat spring bed menyangkut di bawah rangkaian kereta,” ujar Leza dalam keterangannya.

Leza menyebutkan, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 18.17 WIB ketika KRL nomor 1772 melintas.

Kawat spring bed yang tersangkut membuat Commuter Line No. 1772 tak dapat melanjutkan perjalanannya kembali sampai petugas berhasil melepasnya.

Setidaknya ada delapan perjalanan KRL yang direkayasa dan enam perjalanan KRL terlambat akibat insiden ini.

“KAI Commuter memohon maaf atas terjadinya kendala operasional perjalanan Commuter Line (KRL) No. 1772 relasi Tanah Abang-Rangkasbitung,” ujar Leza.

Leza mengatakan, PT KCI memburu oknum tidak bertanggungjawab yang membuang kawat kasur spring bed di rel dekat Stasiun Pondok Ranji.

"Petugas kami akan mendatangi warga sekitar area rel dan stasiun dekat dengan TKP (tempat kejadian perkara)," kata Leza.

"Sekaligus melakukan sosialisasi bahayanya aktivitas atau membuang sesuatu di rel karena membahayakan perjalanan kereta dan penumpang juga," lanjut dia.

Selain itu, PT KCI juga akan bekerja sama dengan kepolisian setempat.

"Biasanya akan berkoordinasi dengan pihak berwajib," tutur Leza.

PT KCI sangat menyayangkan adanya kejadian itu. Sebab, membuang benda di jalur kereta termasuk sebagai pelanggaran UU No 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian.

"Sesuai dengan UU No 23 Tahun 2007, pelanggaran atas hal tersebut juga bisa kena denda sebesar Rp 15 juta," ujar dia.

Karena itu, ia mengajak agar masyarakat, khususnya yang berada di sepanjang jalur rel untuk bersama-sama menjaga keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api.

"KAI Commuter juga mengimbau pengguna Commuter Line untuk selalu mematuhi aturan dan arahan petugas di lapangan," imbuh Leza.

(Tim Redaksi: Rizky Syahrial, Dzaky Nurcahyo, Xena Olivia, Nursita Sari, Jessi Carina, Irfan Maullana)

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/31/15282121/ketika-perjalanan-krl-tanah-abang-rangkas-bitung-terganggu-berjam-jam

Terkini Lainnya

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Megapolitan
Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Megapolitan
Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Megapolitan
Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Megapolitan
Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat 'Ngebut'

Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat "Ngebut"

Megapolitan
 Mayat Terbungkus Kain Ditemukan di Pamulang, Tangsel

Mayat Terbungkus Kain Ditemukan di Pamulang, Tangsel

Megapolitan
Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Megapolitan
Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke