Salin Artikel

Diduga Bagi-bagi Uang Saat Kampanye, Caleg Gerindra di Depok: Sudah Jelaskan ke Bawaslu

DEPOK, KOMPAS.com - Calon anggota legislatif (Caleg) Partai Gerindra Dapil Jabar VI (Depok dan Kota Bekasi), Haposan Paulus Batubara mengungkapkan sudah memberikan keterangan lengkap kepada Bawaslu terkait dugaan membagikan uang saat acara kampanye tebus murah sembako di daerah Pasir Putih Sawangan, Depok.

“Kita sudah kasih keterangan yang dibutuhkan, bahkan Ketua DPC Gerindra Pradi juga sudah menjelaskan,” kata Haposan kepada Kompas.com, Kamis (1/2/2024).

Haposan mengutarakan, pemberian keterangan kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Depok sudah dilakukan sejak dua hari setelah kejadian kabar tersebut beredar.

“Dua hari setelah kejadian, pas kabarnya lagi ramai pokoknya, kayaknya Selasa (23/1/2024). Sudah seminggu yang lalu dan sampai hari ini belum ada panggilan lanjutan lagi,” ungkap Haposan.

Berkaitan dengan hal tersebut, sebelumnya, Bawaslu Depok telah mengonfirmasi akan lakukan pemanggilan kepada Haposan untuk melakukan klarifikasi dugaan bagi-bagi uang saat kegiatan kampanye.

“(Kami akan) melakukan klarifikasi kepada terduga, saksi, dan pihak-pihak lain yang dianggap mengetahui peristiwa tersebut," ujar Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Data dan Informasi Bawaslu Depok Sulastio kepada Kompas.com, Rabu (31/1/2024).

Sulastio menambahkan, pihak Bawaslu mempunyai waktu 14 hari kerja untuk menyelidiki dugaan politik uang tersebut.

"Hasil keputusan diskusi kemarin, kasus masih ditangani Bawaslu dengan waktu 2x7 hari kerja memproses kajian untuk melengkapi bukti dan keterangan," kata Sulastio.

Di samping itu, menurut pernyataan Haposan, uang yang dibagikannya hanya gerakan spontan supaya peserta tebus murah bisa makan pagi.

“Mereka cerita belum makan pagi, terus di sana panas antre sembako, jadi saya secara spontan ada tukang cilok di sana ya saya kasih uang lembaran Rp 5.000 biar mereka bisa makan, sesederhana itu,” jelas Haposan.

Haposan mengakui dirinya memang menyimpan sejumlah uang lembaran Rp 5.000 di kantongnya sebelum akhirnya dibagikan ke 30-40 peserta tebus murah.

“Iya, uang lembaran baru Rp 5.000 tuh ada di kantong saya memang. Saya juga cuma kasih ke sekitar 30-40 orang, enggak tega juga mereka kan bawa anak kecil,” tutur Haposan.

Hingga saat ini, Haposan belum menerima kabar lanjutan dari Bawaslu Depok terkait kasus dugaan yang melibatkan dirinya.

“Ya mungkin setelah kita jelasin kemarin, Bawaslu juga bisa mengerti. Karena saya memang tidak melakukan apa pun yang melanggar Undang-Undang,” tambah Haposan.

Kasus dugaan politik uang ini bermula pada sebuah video yang tersebar di internet menampilkan Haposan membagikan uang ke sejumlah ibu-ibu dalam agenda kampanye tersebut.

Ibu-ibu yang tertangkap rekaman kamera juga terlihat senang dan antusias saat menerima uang tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/01/21550531/diduga-bagi-bagi-uang-saat-kampanye-caleg-gerindra-di-depok-sudah

Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke