JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan diri sebagai Forum Anomali menggelar mimbar bebas di Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (2/2/2024).
Pantauan Kompas.com, acara ini juga dihadiri oleh Direktur Eksekutif Amnesty International Usman Hamid dan Penggagas Aksi Kamisan Sumarsih.
Acara ini berlangsung sejak pukul 16.00 WIB. Mulanya, mereka berencana untuk menggelar mimbar bebas di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), akan tetapi jalan mereka dibarikade.
Akhirnya mereka berkumpul di depan pembatas jalan beton berduri yang menghalangi jalan mereka Gedung MK.
Dalam aksi ini, massa aksi menyampaikan keresahan mereka terkait kondisi konstitusi Indonesia saat ini.
Salah satunya adalah melalui pembacaan puisi.
Mahasiswa Universitas Slamet Riyadi Surakarta, Raekhan Eka Ramadhan membacakan puisi berjudul "Di Bawah Langit Biru, Suara Kita Bergema".
Puisi ini berkisah tentang demokrasi.
"Jikalau enggan kalian wahai pemimpin, siapakah yang akan memberkati rakyat-rakyat kecil seperti mereka?" begitu penggalan dari puisi bertema demokrasi itu.
Menurut Raekhan, puisi yang dibacakannya cocok dengan kondisi demokrasi Indonesia saat ini.
"Takhta rakyat sudah direnggut sama Pemerintah yang seenaknya sendiri," celetuk dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/02/18001481/di-depan-barikade-beton-berduri-mahasiswa-yang-demo-di-patung-kuda