“Kalau hujan deras turun dalam intensitas cukup lama, pasti langsung banjir, kayak hari ini contohnya,” ujar dia kepada wartawan, Senin (5/2/2024).
Kayan berujar, banjir sudah sering terjadi sejak lebih dari dua dekade lalu.
Meski tak separah tahun-tahun sebelumnya, banjir yang melanda warung makannya tak pernah terselesaikan.
“Kalau banjir mah dari tahun 90-an sudah banjir di sini. Bedanya kalau dulu bisa sampai atap warteg ketika hujan deras. Kalau sekarang lebih baik, tapi air masih masuk,” tutur dia.
Saking lamanya menjadi korban banjir setiap hujan deras, Kayan bahkan sampai bingung mengutarakan harapannya.
Sebab, harapannya untuk bebas dari banjir tak pernah benar-benar terwujud.
“Apa ya harapannya, bingung saya. Pasti penginnya bebas banjir. Tapi ya saya bersyukur, kalau hujannya sudah berhenti, airnya surut sendiri sekarang,” ujar dia.
Diberitakan sebelumnya, Kompleks Pondok Karya tergenang imbas hujan deras, Senin siang.
Pantauan Kompas.com di lokasi, genangan air sudah terlihat dari gerbang masuk kompleks yang terletak di Jalan Kapten Tendean.
Ketika Kompas.com menelusuri kompleks lebih dalam, ketinggian air makin meninggi, mencapai 25 cm.
Namun, saat berita ini ditayangkan, banjir sudah surut dan Kayan telah membuka kembali warung makan miliknya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/05/18270411/keluh-kesah-pemilik-warteg-di-pondok-karya-selalu-kebanjiran-setiap-hujan