Salin Artikel

Korban Pencurian 4 Motor di Warakas Mengaku Rugi hingga Rp 85 Juta

JAKARTA, KOMPAS.com - Korban pencurian empat unit motor di Kelurahan Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, mengaku rugi hingga Rp 85 juta dari musibah yang menimpa keluarganya.

"Ada empat motor. Dua Yamaha Nmax kalau ditotal aja udah Rp 70 jutaan. Tambah Scoopy dan Lexy, ya bisa diperkirakan Rp 85 juta," kata Amel (26), seorang korban, dihubungi Kompas.com, Rabu (7/2/2024).

Hingga saat ini, Amel sendiri mengaku trauma naik motor setelah kejadian tersebut.

"Masih nyesek. Trauma, mau bawa motor sendirian jadi takut," ujarnya.

Keluarga Amel telah melaporkan kasus tersebut ke Polres Metro Jakarta Utara.

Laporan kasus pencurian motor itu terdaftar dengan nomor LP/B/II/153/2024/SPKT/POLRES METRO Jakarta Utara tertanggal 5 Februari 2024.

Amel menyebut pada Selasa (6/2/2024), polisi langsung datang ke rumahnya untuk melakukan olah TKP.

"Kemarin polisi sudah pada datang. Tanya-tanya dan lihat petunjuk katanya," jelas Amel.

Sebagai informasi, empat motor yang terparkir di halaman rumah Amel di Jalan Warakas 7 RT 11 RW 06, Tanjung Priok, Jakarta Utara dinyatakan hilang pada Senin (5/2/2024) sekitar pukul 03.00 WIB.

Empat motor itu terdiri dari dua Yamaha Nmax, satu Honda Scoopy dan satu Yamaha Lexy.

Kejadian bermula ketika Selma (22), korban pemilik motor lainnya, menyadari empat motor milik keluarganya hilang ketika suaminya hendak berangkat kerja.

"Sadar pas jam 6 pagi, suamiku mau berangkat kerja, tapi udah enggak ada motornya," ujar Selma ditemui di lokasi.

Sebelum kejadian pintu pagar rumah masih tergembok. Namun pada pukul 05.00 WIB, pagar tersebut sudah terbuka dan gembok juga sudah hilang.

Amel menyebut sejauh ini belum ada CCTV yang merekam aksi pencurian tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/07/14092011/korban-pencurian-4-motor-di-warakas-mengaku-rugi-hingga-rp-85-juta

Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke