Ronny menyampaikan, pihaknya tidak mempermasalahkan Pilpres satu putaran apabila proses pelaksanaannya berlangsung secara demokratis.
"Dari awal memang kita sudah tahu lah, banyak yang menggencar-gencarkan soal satu putaran. Kalau seandainya prosesnya ini merusak demokrasi, menurut kami tidak etis ya," kata Ronny dalam Obrolan Newsroom Kompas.com, Rabu (14/2/2024).
Ronny melanjutkan, TPN Ganjar-Mahfud berusaha menjaga kualitas demokrasi semakin baik, bukan mundur lagi.
Sayangnya, hal itu tak terwujud lantaran ada banyak kecurangan sepanjang proses Pemilu 2024.
"Sekarang banyak yang bersuara bahwa ini terjadi kemunduran (demokrasi), bukan kami yang berbicara, banyak yang dari akademisi, beberapa teman-teman dari NGO (non govermental organization) menyampaikan, tidak hanya dari dalam tapi luar negeri," jelasnya.
Terkait kecurangan dalam pelaksaan Pemilu 2024, Ronny menyebut TPN Ganjar-Mahfud tengah mengumpulkan bukti-bukti yang didapat.
"Kita melihat dugaan kecurangan-kecurangan itu dengan masif. Bagaimana ada dugaan intimidasi kepada kepala desa, kemudian ada politisasi bansos yang langsung disampaikan oleh beberapa menteri yang ada di 02 (Prabowo-Gibran), itu kita sudah melihat," tuturnya.
Sebelumnya, dari hasil hitung cepat (quick count) yang dilakukan Litbang Kompas diperkirakan pemilihan presiden (Pilpres) 2024 berlangsung 1 putaran.
"Berdasarkan hitung cepat yang dilakukan Litbang Kompas di 2000 TPS sampel memprediksi bahwa data yang masuk 55,56 persen dan data tersebut sudah menunjukkan kestabilan," kata Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra saat memaparkan hasil hitung cepat Litbang Kompas di Kompas TV, Rabu (14/2/2024).
"Oleh karena itu kami menyimpulkan, memprediksi bahwa pilpres 2024 akan berlangsung 1 putaran," sambung Sutta.
Sutta menyampaikan, kesimpulan itu diambil setelah persentase data masuk hitung cepat Litbang Kompas mencapai 56,10 persen.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/14/20483731/pilpres-2024-diprediksi-satu-putaran-tpn-ganjar-mahfud-kalau-prosesnya