Bima mengeklaim, Yane sudah memperoleh 9.480 suara per 18 Februari 2024. Namun, perolehan suaranya tiba-tiba merosot jadi 4.711 suara pada 19 Februari pagi.
Sementara itu, berdasarkan data terbaru yang dilihat Kompas.com di situs KPU, per Rabu (21/2/2024) pukul 04.00 WIB, Yane memperoleh 5.090 suara.
Bima Arya menilai, rekapitulasi suara dalam aplikasi Sirekap ini amburadul.
“Inilah cacatnya pemilu kali ini. Amburadulnya perhitungan elektronik Sirekap itu. Ini harus diakui,” ucap Bima saat ditemui Kompas.com, Selasa (20/2/2024).
Bima meminta KPU RI mengevaluasi dan memperbaiki sistem aplikasi Sirekap. Sebab, penurunan perolehan suara ini mencederai Pemilu 2024.
Menurut Bima, selain istrinya, caleg di sejumlah dapil lainnya juga mengalami hal yang sama. Perolehan suara para caleg tiba-tiba menurun.
“Saya melihat fenomena ini merata. Banyak sekali hal-hal yang dipertanyakan. Mengubah-ubah angka itu kan tidak bagus,” ujar dia.
Kompas.com sudah menghubungi Ketua KPU Kota Bogor Muhammad Habibi Zaenal untuk mengonfirmasi hal ini. Namun, Habibi belum merespons.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/21/10110371/bima-arya-klaim-perolehan-suara-istrinya-dalam-pileg-dpr-ri-tiba-tiba