Salin Artikel

Massa Aksi Ajak Emak-emak Lempar Telur Busuk dan Tikus Mati ke Kantor KPU RI

JAKARTA, KOMPAS.com - Massa aksi mengajak emak-emak ke atas mobil komando untuk melempar telur busuk dan tikus mati ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (23/2/2024).

Pantauan Kompas.com, emak-emak tersebut tampak antusias. Mereka bahkan nyaris berebut untuk naik ke mobil komando.

"Hari ini kita menuntut apa? Ya! Menuntut agar demokrasi kembali ditegakkan!" teriak salah satu emak-emak yang naik ke mobil komando.

Massa aksi bersorak, kemudian saling bersahutan meminta agar para emak-emak melemparkan telur dan tikus mati sejauh-jauhnya.

"Lempar yang jauh! Lempar yang jauh!" seru mereka.

Sesaat kemudian, sorakan menjadi lebih keras ketika emak-emak itu menjalankan aksinya.

Tak lama kemudian sejumlah botol plastik ikut dilemparkan massa di jalan.

Melihat keadaan menjadi tak kondusif, sang orator segera meminta massa berhenti melempar.

"Stop! Jangan lempar botol plastik! Berhenti lempar botol plastik!" pinta dia.

Alhasil, aksi pelemparan botol itu juga menuai peringatan dari Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo. Ia meminta agar massa tetap tertib dan kondusif.

"Tolong, kami sudah membuka ruang bagi bapak dan ibu untuk bersuara," kata Susatyo dari depan Kantor KPU.

Untuk diketahui, massa aksi menyatakan adanya kecurangan Pemilu 2024 dan mengeklaim KPU tidak menjalankan tugasnya dengan baik.

Selain itu, mereka juga menolak dinasti politik Presiden Joko Widodo dan menuntut pemakzulannya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/23/17041311/massa-aksi-ajak-emak-emak-lempar-telur-busuk-dan-tikus-mati-ke-kantor-kpu

Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke