Salin Artikel

Suasana Penghitungan Suara di TPS 144 Sunter Jaya, Tanpa Sorak Sorai dan Berjalan Kondusif

JAKARTA, KOMPAS.com - Penghitungan surat suara calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 144 Kelurahan Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, berlangsung kondusif, Sabtu (24/2/2024).

Berdasarkan pantauan Kompas.com, para Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mulai membuka kotak suara capres-cawapres sekitar pukul 14.30 WIB.

Pembukaan kotak suara dari tersebut disaksikan oleh para saksi yang dihadirkan oleh masing-masing paslon.

Mulanya, tidak ada warga Sunter Jaya yang menyaksikan penghitungan surat suara ini.

Seiring berjalannya penghitungan, satu per satu warga hadir untuk menyaksikan.

Kendati demikian, tidak ada sorak-sorai saat petugas KPPS mengatakan kata “sah” untuk paslon nomor urut 1 atau 2 atau 3.

Warga yang hadir tampak duduk santai dan menyaksikan secara seksama penghitungan surat suara capres-cawapres ini.

Meski begitu, beberapa di antara mereka ada yang berbincang mengenai hasil akhir dan membandingkan dengan hasil real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

“Tapi ya ini enggak bakal mengubah apa-apa untuk capres-cawapres. Paling suara ini cuma bantu para caleg atau partai,” celetuk salah satu warga saat berbincang, Sabtu.

Untuk diketahui, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS 144 Sunter Jaya ada 278 dan satu Daftar Pemilih Tambahan (DPTb).

Kendati demikian, berdasarkan daftar hadir, hanya ada 168 orang yang datang ke TPS 144. Rinciannya adalah 165 DPT, satu DPTb, dan dua Daftar Pemilih Khusus (DPK).

Adapun sebanyak 19 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Jakarta Utara menggelar pemungutan suara lanjutan pada hari ini, Sabtu (24/2/2024).

Pelaksana tugas (Plt) Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Utara Abie Maharullah mengungkapkan bahwa 19 TPS ini tersebar di tiga Kelurahan.

“Ada 19 TPS. Di Sunter Jaya ada 12 TPS, Pegangsaan Dua ada 5 TPS, kemudian Pademangan Barat ada 1 TPS, dan 1 TPS lagi di Kali Baru,” ungkap Abie saat dihubungi wartawan, Sabtu.

Abie menjelaskan, pemungutan lanjutan pada hari ini digelar karena logistik pemilihan umum (Pemilu) 2024 di TPS tersebut rusak.

“Karena logistiknya rusak. Kendala utamanya memang karena hujan, banjir. Jadi, ada yang rusak secara utuh, ada yang habis, ya karena rusak gitu surat suaranya,” kata Abie

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/24/15420981/suasana-penghitungan-suara-di-tps-144-sunter-jaya-tanpa-sorak-sorai-dan

Terkini Lainnya

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke