JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang padangan pakar soal kekerasan "Geng Tai" oleh salah satu sekolah di Tangerang Selatan dinilai belum tentu bullying banyak dibaca pada Sabtu (24/02/2024).
Seorang ibu di Tambora, Jakarta Barat, yang mengaku kehilangan anak ternyata jual bayinya ke sindikat juga mendominasi pemberitaan kemarin.
Berita Kapolsek dan Wakapolsek Tanah Abang yang akan disidang etik imbas 16 tahanannya yang kabur juga terpopuler. Berikut paparannya:
1. Kekerasan "Geng Tai" belum tentu bullying
Penyelidikan dugaan perundungan siswa SMA swasta di Serpong, Tangerang Selatan, masih terus bergulir.
Dalam kasus ini, pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menilai, kekerasan yang dilakukan sekelompok siswa terhadap siswa lain itu belum tentu perundungan.
"Kekerasan siswa terhadap siswa lain tidak mutlak berupa bullying. Polisi patut mencermati secara spesifik," ucap Reza kepada Kompas.com, Sabtu (24/2/2024). Baca selengkapnya di sini.
2. Seorang ibu yang mengaku kehilangan anak, ternyata jual bayinya
Kepolisian Sektor (Polsek) Tambora menangkap tiga orang yang diduga sebagai sindikat penjual bayi di Jakarta Barat.
"Tersangka kami tangkap di wilayah Bandung dan Karawang," ucap Kapolsek Tambora Komisaris Donny Harvinda, Rabu (21/2/2024).
Menurut Donny, beberapa bayi yang hampir menjadi objek perdagangan sindikat ini berhasil diselamatkan.Baca selengkapnya di sini.
3. Tahanan kabur, Kapolsek Tanah Abang bakal disidang etik
Kapolsek dan Wakapolsek Tanah Abang bakal menjalani sidang etik, terkait kaburnya 16 tahanan dari Mapolsek Tanah Abang.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro mengungkapkan, anak buahnya itu telah diperiksa oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya.
"Iya di Polda, bisa (disidang)," kata Susatyo saat ditemui di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (24/2/2024). Baca selengkapnya di sini.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/25/05000001/-populer-jabodetabek-kekerasan-geng-tai-disebut-belum-tentu-bullying