Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, Minggu (25/2/2024), para pedagang sudah mulai berjualan di atas trotoar sejak pukul 08.00 WIB.
Trotoar tersebut dipenuhi 13 gerobak dari penjual jajanan makanan dan minuman.
Beberapa pedagang juga menyediakan tempat duduk dari bangku plastik untuk pembeli yang ingin makan di tempat.
Kondisi yang demikian membuat trotoar tidak bisa dilintasi oleh para pejalan kaki.
Salah seorang pejalan kaki bernama Minta (49) mengatakan, pada hari kerja biasanya para pedagang mulai memenuhi area trotoar pada siang sampai malam hari.
Namun, pada hari libur, para pedagang sudah memenuhi lapaknya sedari pagi.
“Kalau biasanya gak libur itu (pedagang berjualan di trotoar) siang jam duaan lah, nah sekarang aja nih kayak gini pagi,” ucap Minta.
Kondisi semakin semrawut tatkala para pengunjung Taman Manunggal memakirkan kendaraan sepeda motor di pinggir jalan.
Padahal sudah ada tanda larangan parkir terpasang.
Seorang pengendara sepeda motor bernama Efendi (50) mengatakan, Jalanan Manunggal yang sempit ditambah parkir liar, membuat jalanan tersebut kerap mengalami kemacetan.
“Inikan jalanannya kecil, mobil atau motor harus saling ngalah, ditambah ini parkir motor jadi ya macet,” ujar dia.
Pejalan kaki lainnya, Amril (27) justru beranggapan, pedagang yang menempati trotoar untuk berjualan karena melihat peluang adanya pembeli di lokasi tersebut.
Bahkan, kondisi seperti ini menurutnya sering terlihat di beberapa trotoar jalan di Kota Bogor.
“Ini trotoarkan mudah dijangkau, warga banyak yang datang, nah pedagang melihat itu. Kayaknya di semua trotoar ya ramai pedagang, apalagi di Alun-Alun Kota Bogor itu,” tutur Amril.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/25/10255171/trotoar-taman-manunggal-bogor-dikuasai-pkl-pejalan-kaki-tergusur