JAKARTA, KOMPAS.com - Anak laki-laki berinisial A (13) bermain korek api hingga kamarnya terbakar di Kebon Kelapa, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (27/2/2024).
"Tadi pukul 07.30 WIB mau PJJ (pelajaran jarak jauh) enggak tahu dia main apa di atas. Karena korek peninggalan kakeknya sudah dibawa semua ke bawah. Kayaknya dia colong satu korek, tiba-tiba api sudah besar," kata pemilik rumah, nenek A yang bernama Yaya (60).
Yaya menyebut, A memiliki keterbelakangan mental dan bersekolah di sekolah luar biasa (SLB). Ia merasa bersalah karena telah membuat kehebohan di antara warga wilayah padat penduduk itu.
"Maaf ya, sudah bikin ribut-ribut, Pak RT," isak Yaya, masih sambil bercucuran air mata saat Ketua RT lewat.
Pengamatan Kompas.com di lokasi, sejumlah warga berkumpul di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Beberapa di antara mereka masih terisak, terutama para ibu.
Sementara itu, sejumlah bapak-bapak sibuk memindahkan motor yang menghalangi jalan. Sampah-sampah yang hangus terbakar juga segera diangkut dan dibuang.
Usai berbincang, Yaya mengajak Kompas.com melihat rumahnya. Ukurannya relatif kecil, dengan kayu sebagai pondasinya. Bagian atasnya yang terbakar menghitam dan berlobang.
Lalu, bagian bawahnya becek akibat air yang disiram warga sekitar untuk memadamkan api.
"Rumahnya sudah rapuh, enggak ada dana mau perbaiki. Suami saya sudah meninggal baru delapan bulan, cucu saya yatim piatu. Saya kerja cuma ngurut," tutur Yaya, terisak menatap rumahnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/27/10584931/main-korek-api-bocah-di-gambir-sebabkan-kamarnya-terbakar