Hampir setiap hari ia mengaku pusing gara-gara memikirkan harga beras yang belum stabil.
“Aslinya mah puyeng juga. Buat pemasukan dan memutarnya lagi susah. Susahnya bagaimana? Beras naik semua, sayur-sayuran naik,” kata Syarifudin saat ditemui Kompas.com di Jalan AUP, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (28/2/2024).
Dengan kondisi ini, sebagai pemilik Warung Tegal, dia justru kebingungan apakah akan menaikkan harga atau tidak.
Sebab, apabila menaikkan harga, ia justru khawatir kehilangan pelanggan.
“Kalau harga dinaikkan juga, orang-orang pada kabur,” uja5 Syarifudin.
Oleh karena itu, Syarifudin bersama istrinya hanya bisa mengurangi porsi nasi untuk satu piring.
“Ya paling dikurangi sedikitlah. Kita mainnya kurangan. Soalnya, kalau diganti harga, orangnya pada pindah. Makanya dikurangi, kayak nasi dikurangi sedikit,” imbuh Syarifudin.
Sebelum ada kenaikan harga, biasanya dia memberikan tiga centong nasi untuk satu piring.
“Tapi gara-gara kondisi beras masih mahal, saya kasihnya dua setengah centong,” pungkasnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/28/14454931/harga-beras-mahal-pemilik-warteg-aslinya-mah-puyeng-susah-putar-pemasukan