Salin Artikel

Anggaran Makan Gratis Rp 15.000 Per Anak, Pemilik Warung Nasi: Yang Penting Asupan Gizi Terpenuhi

DEPOK, KOMPAS.com - Pemilik Warung Nasi Sumedang Tapomas di Jalan Margonda Raya, Nung (38) mengatakan, menu-menu di warung makan biasanya cocok dijadikan menu untuk anak dalam program makan gratis.

Sebab, rata-rata merupakan masakan rumahan.

"Cocok sih, menu di warung nasi saya juga kan enggak macam-macam. Yang terpenting tuh anak sekolah harus ada asupan makan sayur bening kayak sop, lalu telur," tutur Nung kepada Kompas.com, Rabu (28/2/2024).

Untuk menu seharga Rp 15.000 per anak, sebagaimana program calon presiden Prabowo Subianto, masih bisa membeli berbagai menu bergizi.

Pilihan lauk telur, ayam, tempe, atau tahu juga masih bisa dimakan anak-anak.

"Kalau enggak makan sayur, mungkin sayur tumis bisa, atau palingan tempe. Tempe orek, tempe kering, tempe semur, tempe bacem, tumis tahu. Sebenarnya bisa diakalin," imbuh dia.

Nung berpendapat, menu untuk program makan gratis anak pasti tidak akan terlalu beragam karena selera makan anak tidak macam-macam.

"Menurut saya, yang terpenting kan asupan gizinya, tapi untuk pilihan lauk untuk anak enggak perlu sevariatif itu," ujar Nung.

Senada, pemilik Warteg Anda di belakang Stasiun Depok Baru, Aji (26), mengatakan, pilihan lauk di warungnya cocok untuk jadi menu program makan gratis.

"Kalau bahas selera kan masing-masing, tapi pilihan lauk di sini cocok kok untuk program makan gratis," ucap Aji.

Menurut Aji, beberapa lauk di wartegnya masih bisa sesuai dengan selera anak sekolah.

"Misal, kayak telur, atau nasi pakai ikan tuh Rp 11.000, itu kan rata-rata anak sekolah masih bisa makan ya, nanti sandingan lauknya bisa tentuin dua lauk lagi," ungkap Aji.

Aji memasak berbagai menu ikan, yakni bandeng, kembung, tuna, dan tongkol dengan variasi digoreng ataupun disambal.

"Bisa nasi pakai ikan, atau tumis udang juga boleh, itu cukup dan cocok sih. Vitamin dan gizinya juga lumayan, apalagi kan warteg gini juga jatuhnya masakan rumahan," imbuh Aji.

Di samping itu, Nung tetap mengharapkan program makan gratis tetap ditinjau kembali jika Prabowo resmi terpilih sebagai presiden selanjutnya.

"Anggarannya kan besar, dan kalau ternyata program ini berimbas ke naiknya pajak atau hal yang merugikan rakyat, lebih baiknya ditinjau lagi sebelum direalisasikan," tutur Nung.

Sebagai informasi, pemerintah akan menganggarkan Rp 15.000 untuk setiap porsi makan siang gratis di luar program bagi-bagi susu.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto meengatakan, anggaran sebesar Rp 15.000 per anak didapat dari pelaksanaan uji coba atau pilot project yang telah dilakukan sebelumnya.

"Kita kan sudah membuat pilot project, nanti kita lihat lagi," kata dia saat ditemui di Kantor Kementerian Kantor Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (27/2/2024).

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/28/17013351/anggaran-makan-gratis-rp-15000-per-anak-pemilik-warung-nasi-yang-penting

Terkini Lainnya

Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Megapolitan
Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang 'Nanggung'

Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang "Nanggung"

Megapolitan
Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Megapolitan
Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Penyelenggara 'Study Tour' di Depok Diimbau Ajukan Permohonan 'Ramp Check' Kendaraan ke Dishub

Penyelenggara "Study Tour" di Depok Diimbau Ajukan Permohonan "Ramp Check" Kendaraan ke Dishub

Megapolitan
KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

Megapolitan
KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Megapolitan
948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

Megapolitan
Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke