Salin Artikel

Pasien RS Harapan Bunda Berhamburan ke Jalanan Imbas Kebakaran di Ruang Server

Sebab, ruang server yang berada di lantai empat rumah sakit tersebut kebakaran dan mengeluarkan asap tebal sekitar pukul 19.00 WIB.

Pantauan Kompas.com dari bagian belakang rumah sakit, asap sudah tidak tampak dari setiap jendela di lantai empat maupun halaman dan area parkir luar ruangan.

Namun, para pasien dan kerabat mereka masih berada di halaman dan luar area rumah sakit.

Bahkan, masih cukup banyak orang yang berlarian dan berjalan dengan cepat untuk menjauh dari gedung rumah sakit.

Lebih lanjut, beberapa tenaga kesehatan sibuk mondar-mandir untuk mengevakuasi para pasien menuju ke tempat yang lebih aman.

Beberapa di antaranya terpantau tergesa-gesa mendorong pasien yang masih berada di kasur dorong ke dalam ambulans.

Ada pula tenaga kesehatan yang mendorong pasien menggunakan kursi roda ke jalanan, bahkan membantu seorang pasien berjalan kaki sambil memegangi tiang infus.

Sementara itu, proses pendinginan masih berlangsung lantaran petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Timur masih lalu-lalang.

Untuk karyawan lainnya dari rumah sakit itu, mereka bergegas mengevakuasi cukup banyak dokumen.

Tumpukan dokumen itu diangkut menggunakan beberapa troli, bahkan lemari kecil.

Ada pula beberapa karyawan yang sibuk mengamankan sejumlah CPU komputer menggunakan sebuah troli.

Sebelumnya, ruang server RS Harapan Bunda kebakaran dan mengeluarkan asap cukup tebal.

Kasi Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Timur Gatot Sulaeman menuturkan, kebakaran diketahui oleh seorang karyawan yang melihat kepulan asap di ruangan tersebut.

"Karyawan RS yang sedang menuju lantai empat melihat ada asap di ruang tersebut," tutur Gatot dalam keterangannya, Kamis.

Adapun, asap berasal dari titik api berukuran kecil di ruang server itu. Karyawan tersebut berupaya memadamkan dengan APAR.

Namun, karena titik api tak kunjung padam dan asap semakin tebal, pihak RS langsung menghubungi petugas damkar.

Sekitar pukul 19.00 WIB, Sudin Gulkarmat Jakarta Timur menerima laporan kepulan asap itu.

Mereka langsung meluncurkan sekitar 11 unit mobil damkar dan 50 personel ke tempat kejadian perkara (TKP).

Pemadaman berlangsung mulai pukul 19.12 WIB. Asap berhasil diurai dan titik api dipadamkan pukul 20.09 WIB.

Proses pendinginan berlangsung pukul 20.25 WIB. Saat ini, proses pendinginan telah usai. Namun, para pasien masih berada di luar rumah sakit.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/07/23020641/pasien-rs-harapan-bunda-berhamburan-ke-jalanan-imbas-kebakaran-di-ruang

Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke