Salin Artikel

Peran 4 Tersangka Penusukan Pemuda di Kafe Kemang, Ada yang Cuma Ikut-ikutan

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Mampang Kompol David Yunior Kanitero mengungkap peran masing-masing tersangka pengeroyokan dan penusukan seorang pemuda berinisial AM (26) di kafe wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

“Tersangka SS (42), BBP (25), RH (42), dan RJ (22) memiliki peran yang berbeda-beda,” ujar dia saat jumpa pers di kantornya, Jumat (8/3/2024).

Tersangka pertama, BBP, disebut memiliki peran memiting korban.

BBP yang juga seorang master of ceremony (MC) di kafe tersebut diketahui memiting AM saat keributan pecah di area luar kafe.

“Berdasarkan rekaman CCTV, BBP memiting korban Ketika keributan terjadi di luar kafe,” ungkap David.

Tersangka berikutnya, RH, yang kedapatan melayangkan pukulan dan menendang korban.

RH selaku sekuriti kafe diketahui melakukan hal tersebut karena korban sebelumnya memaksa masuk kembali ke area kafe usai membuat kegaduhan.

“RH ikut memukul dan menendang korban sampai dengan ke arah jalan,” tutur David.

Kemudian, tersangka RJ disebut hanya ikut-ikutan memukul saat keributan pecah di luar kafe.

RJ yang merupakan pengunjung kafe spontan melayangkan pukulan karena melihat beberapa pria memukuli AM.

“RJ dengan AM tidak saling kenal. RJ cuma ikut-ikutan saja karena ada seseorang yang tiba-tiba dikeroyok saat dirinya berada di luar kafe,” ucap David.

Sementara, tersangka SS merupakan tersangka yang menusuk korban.

SS menusuk AM menggunakan pisau lipat yang disimpannya di saku celana belakang.

“Pada saat keributan terjadi di jalan, saudara SS mengambil pisau lipat yang ada di saku belakang. Kemudian, dia menusuk pisau tersebut ke arah tubuh sebelah kiri dan menggoreskan lengan kanan korban,” pungkas David.

Adapun, peristiwa pengeroyokan yang berujung penusukan terhadap AM terjadi di sebuah kafe wilayah Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (6/3/2024) sekitar pukul 03.00 WIB.

Insiden ini bermula saat korban memecahkan botol ketika minum-minum di dalam kafe tersebut.

AM sebenarnya telah diberi peringatan oleh pembawa acara atau master of ceremony (MC) yang ada di dalam kafe, tetapi yang bersangkutan tak terima.

Korban lalu dibawa sekuriti ke luar kafe dan peristiwa pengeroyokan pun terjadi.

AM diduga dikeroyok lima pria dan salah satunya tiba-tiba menusuk perut korban.

Teman-teman AM sebenarnya telah berupaya untuk menyelamatkan nyawa korban dengan membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Minggu.

Namun, nyawa AM tak tertolong dan yang bersangkutan dinyatakan meninggal dunia.

Kini, sudah ada empat pelaku yang ditangkap dan telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka berinisial BBP, RH, SS, dan RJ.

Mereka kemudian disangkakan Pasal 170 Ayat 1 ke 3 KUHP dengan ancaman hukuman penjara selama 12 tahun.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/08/17583121/peran-4-tersangka-penusukan-pemuda-di-kafe-kemang-ada-yang-cuma-ikut

Terkini Lainnya

Dianggap Menganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Dianggap Menganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Megapolitan
Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Penyelenggara 'Study Tour' di Depok Diimbau Ajukan Permohonan 'Ramp Check' Kendaraan ke Dishub

Penyelenggara "Study Tour" di Depok Diimbau Ajukan Permohonan "Ramp Check" Kendaraan ke Dishub

Megapolitan
KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

Megapolitan
KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Megapolitan
948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

Megapolitan
Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Megapolitan
Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan 'Gimana' kalau Dilarang?

Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan "Gimana" kalau Dilarang?

Megapolitan
Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Megapolitan
KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya 'Black Box'

KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya "Black Box"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke