BEKASI, KOMPAS.com - SNF (26) ibu yang membunuh anak kandungnya, AAMS (5), membenturkan kepalanya ke dinding atau tembok sel ruang tahanan.
"Sabtu malam itu tersangka dalam sel tahanan membenturkan kepalanya ke tembok, ke dinding di ruang tahanan," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus saat dikonfirmasi, dikutip Senin (11/3/2024).
Selain membenturkan kepalanya, SNF juga menyakiti bagian tubuh lainnya. Tangan tersangka memukul-mukul tembok.
"Ada benjolan (di kepala) dan memar. Dia pukul-pukul ke tembok pakai tangan, ninju-ninju gitu," imbuh Firdaus.
Karena perilaku yang menyakiti diri sendiri itu, dokter psikiater menyarankan untuk membawa tersangka ke IGD RS Bhayangkara, Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Disarankan dokter psikiater dibawa ke IGD RS Bhayangkara, kami sudah bawa ke sana sekarang sedang dalam perawatan," ujarnya.
Firdaus menuturkan, sejauh ini pihaknya bakal berkoordinasi dengan pihak RS untuk memeriksa kondisi kejiwaan SNF.
"Nanti akan dilakukan pemeriksaan di sana. Tapi yang jelas kasus-kasus yang sudah terjadi seperti ini nanti yang menentukan hakim persidangan," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, berdasarkan hasil pemeriksaan psikolog, SNF mengalami mengalami gangguan kejiwaan skizofrenia.
"Hasil dari pemeriksaan terhadap tersangka, kalau dari hasil psikologi, tersangka ini terindikasi skizofrenia," ujar Firdaus.
Gangguan kejiwaan itu yang membuat SNF kerap kali berhalusinasi sampai tega membunuh darah dagingnya sendiri.
Karena gangguan itu juga, keterangan SNF saat dimintai keterangan kerap kali berubah-ubah.
Sehari sebelum membunuh anaknya, SNF sempat ingin membawa kedua anaknya ke suatu tempat karena mengaku mendapat "panggilan".
Esok harinya, AAMS ditemukan tewas bersimbah darah dengan 20 luka tusukan di Perumahan Burgundy, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Kamis (7/3/2024).
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/11/07351481/ibu-yang-bunuh-anak-kandung-di-bekasi-benturkan-kepala-ke-tembok-sel