Salin Artikel

Menilik Keindahan Arsitektur Tionghoa di Masjid Tjia Kang Hoo Pasar Rebo

Sebuah bangunan yang menyerupai kelenteng berwarna merah beraksen emas berdiri kokoh di antara atap rumah warga dan pepohonan rindang.

Namun, bangunan yang terletak di jalanan menurun ini bukanlah sebuah kelenteng, melainkan Masjid Tjia Kang Hoo.

Pantauan Kompas.com di lokasi, masjid itu masih belum 100 persen rampung. Pagar dinding bergaya arsitektur khas bangunan Tionghoa belum sepenuhnya dicat.

Baru satu petak pagar dinding yang dicat berwarna merah emas, sementara sisanya baru dicat putih emas dan putih.

Jalur menurun menuju area masjid masih belum rapi karena belum diaspal.

Untuk bangunan masjidnya sendiri, sebagian besar sudah selesai dibangun sejak peletakan batu pertama pada 8 Oktober 2022.

Bagian depan masjid memiliki tiga atap yang menyerupai pagoda kecil. Namun, di setiap atap ada sisipan nuansa Betawi berupa ornamen gigi balang.

Di gerbang menuju bangunan masjid, terdapat pintu masuk untuk jemaat laki-laki dan perempuan yang dipisah.

Memasuki halaman masjid, jalur khusus jemaat perempuan diarahkan ke bagian kiri bangunan, sedangkan jemaat laki-laki ke bagian kanan.

Di masing-masing jalur para jemaat terdapat dua pohon kurma. Dengan kata lain, ada empat pohon kurma di halaman Masjid Tjia Kang Hoo.

Untuk masuk ke area salat, ada empat pintu yang tersedia, yakni satu pintu pada lorong kanan dan satu pintu pada lorong kiri.

Kemudian, ada dua pintu di lorong dekat kamar mandi perempuan dan laki-laki.

Namun, karena pembangunan masih berlangsung, hanya pintu di lorong dekat kamar mandi saja yang dibuka. Para tukang pun lebih sering lalu lalang di area itu.

Setiap pintu masuk menuju area salat memiliki papan nama bertuliskan nama kakek dan nenek Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Tjia Kong Hoo, Muhamad Wildan Hakiki.

Papan nama itu menggunakan huruf Arab, Mandarin, dan alfabet yang tampilan hurufnya menyerupai huruf Mandarin.

Memasuki area salat, terdapat dinding yang dihiasi ornamen bermaterial kuningan. Ornamen itu bertuliskan Asmaul Husna.

Hal lainnya yang membuat area salat itu tampak megah adalah dua lampu gantung kristal dan empat ornamen awan berwarna emas.

Wildan mengatakan, saat ini masjid belum bisa dimanfaatkan sepenuhnya karena pembangunan belum rampung.

"Sekarang yang aktif baru salat lima waktu dan tarawih. Ada pengajian juga. Rencananya kegiatan baru dimaksimalkan insya Allah tahun depan, pas pembangunan sudah selesai," ujar Wildan kepada Kompas.com, Kamis (14/3/2024).

Saat ini, masyarakat sudah bisa berkunjung untuk melaksanakan salat lima waktu maupun tarawih di Masjid Tjia Kang Hoo.

Kendati demikian, anak kecil diimbau untuk tidak dibawa masuk demi keamanan dan keselamatan bersama karena masjid masih dalam proses pembangunan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/14/15585451/menilik-keindahan-arsitektur-tionghoa-di-masjid-tjia-kang-hoo-pasar-rebo

Terkini Lainnya

Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Megapolitan
Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang 'Nanggung'

Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang "Nanggung"

Megapolitan
Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Megapolitan
Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Penyelenggara 'Study Tour' di Depok Diimbau Ajukan Permohonan 'Ramp Check' Kendaraan ke Dishub

Penyelenggara "Study Tour" di Depok Diimbau Ajukan Permohonan "Ramp Check" Kendaraan ke Dishub

Megapolitan
KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

Megapolitan
KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Megapolitan
948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

Megapolitan
Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke