JAKARTA, KOMPAS.com - Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara (Jakut) AKBP Hady Siagian, membenarkan bahwa ibu berinisial AEL, korban kasus satu keluarga bunuh diri, sempat sembahyang di Klenteng Apartemen Teluk Intan Penjaringan, Jakut.
Ia juga menjelaskan, lokasi lompat satu keluarga tersebut berada di sebelah kanan kelenteng Apartemen Teluk Intan.
"Tapi sebelum ke kanan (lokasi lompat), istrinya berdoa dulu, sembahyang," ucapnya kepada wartaman di Polres Jakut, Senin (18/3/2024).
Sementara sang ayah dan kedua anaknya menunggu di kursi.
"Nah, trus bapak anaknya tunggu di kursi," sambungnya.
AKBP Hady juga menegaskan, lantai 22 apartemen tersebut memang tidak pernah dikunci sehingga siapa saja boleh masuk untuk beribadah.
"Nah, karena di atas ada klenteng, pintu atas tuh gak ditutup, enggak dikunci. Karena bebas, siapa pun yang mau beribadah di sana silakan, gitu," jelasnya.
Polisi juga menjelaskan, penunggu kelenteng bernama Akong tidak melihat saat satu keluarga tersebut hendak melompat.
Pasalnya, lokasi bunuh diri satu keluarga tersebut bukan di area kelenteng, melainkan di taman.
"Karena ada dua bagian, sebelah kiri klenteng, sebelah kanan taman. Nah, posisi korban loncat itu di daerah taman sana, bukan di kelentengnya," ujar dia.
AKBP Hady juga mengungkapkan, Ahong memang melihat saat korban berinisial AEL berdoa di kelenteng.
Namun, ia tak menyangka apabila korban bersama keluarganya akan melompat ke lantai bawah.
"Sembahyang dilihat, cuma enggak nyangka dia kalau selesai ibadah bakal loncat," tutupnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/18/18450321/sang-istri-sempat-sembahyang-sebelum-bunuh-diri-satu-keluarga-di