Salin Artikel

Ragam Alasan Warga Ikut Hapus Tato Gratis: Dari Malu sama Anak sampai Tak Mau Lagi Buat Ibu Sedih

Ada berbagai alasan yang melatarbelakangi mereka untuk menghapus sebuah mahakarya yang terukir di kulit tubuhnya.

Salah satunya seperti yang diungkapkan perempuan bernama Sagita. Ia rela menghapus tatonya karena sang suami tak menyukainya.

“Dulu bikinnya enggak bilang-bilang, eh malah ketahuan sama suami. Dia lalu menyuruh saya buat menghapus,” ujar dia kepada wartawan.

Sagita tak menampik dirinya sempat ragu untuk menghapus dua tato yang dimilikinya.

Pasalnya, ia mendapatkan informasi bahwa menghapus tato rasanya lebih sakit ketimbang proses pembuatannya.

“Saya maju mundur juga sebenarnya, karena katanya sakit. Pas dicoba, beneran sakit,” tutur dia sambil menyeringai.

Akibatnya, Sagita mengurungkan niat untuk menghapus semua tatonya pada waktu bersamaan.

Ia memilih untuk menghapus satu tato terlebih dahulu yang terletak di pergelangan tangan kanannya.

“Ada satu yang belum, enggak tahan sakitnya,” ucap dia.

Ibu sakit stroke

Berbeda dengan Sagita, seorang pria bernama Anung (29) bertekad menghapus tato yang terukir di tangannya karena sang ibunda tiba-tiba jatuh sakit.

Ia mengungkapkan, perempuan yang telah membesarkannya itu divonis terkena stroke tak lama setelah melihatnya bertato.

“Jadi Ibu saya sakit stroke karena melihat saya memiliki tato. Dia mengalami pendarah otak,” kata dia.

Anung tak menampik bahwa dirinya tak memikirkan efek jangka panjang saat mengukir tato di tubuhnya.

Ia juga tak menyangka jika sang ibunda bakal syok dan jatuh sakit sesaat setelah melihatnya bertato.

“Awalnya bodo amat, enggak mikirin apa-apa pas bikin. Tapi, setelah tahu orangtua jatuh sakit, saya nyesel banget,” tutur dia.

Maka dari itu, ia berharap, langkah ini bisa membuat sang ibunda tersenyum kembali.

“Semoga ibu saya senang dengan langkah ini,” ungkap dia.

Hijrah supaya shalat diterima

Jika Anung menghapus tato demi sang ibunda, seorang perempuan bernama Nadia (24) memiliki alasan religius dibalik niatnya untuk menghapus tato.

Ia mengaku, langkah ini dilakukan dalam rangka berhijrah ke jalan yang lebih baik.

“Alasannya hijrah, soalnya kalau ada tato kan shalatnya enggak diterima tuh, makanya ini saya hapus,” terang dia.

Nadia mengungkap, terdapat dua buah tato yang terukir di pergelangan tangannya.

Tato berukuran kecil itu diakui telah terukir selama beberapa tahun terakhir, sejak dirinya masih duduk di bangku kuliah.

“Bikinnya dulu pas kuliah, biar keren saja, ngikut tren teman-teman yang bikin tato ala-ala gitu, yang kecil ukurannya,” tutur dia.

Malu sama anak

Terakhir, ada seorang ayah bernama Syarief Ali (42).

Syarief mengatakan, dirinya sengaja menghapus tato yang terukir karena malu di hadapan sang anak.

“Alasan saya menghapus tato ini karena malu sama anak,” ujar dia kepada wartawan.

Selain malu, Syarief mengaku bahwa ia takut sang anak bakal mengikuti jejaknya.

Sebab, sang anak kerap menanyakan alasan kenapa dirinya memiliki tato di tubuh.

“Anak sih enggak komplain, cuma kadang nanya gini, 'Papa kok ditato?'. Jadi takut anak ngikutin, jangan sampai anak saya punya tato, biar saya saja,” tutur dia.

Di lain sisi, Syarif mengungkap, saat ini dirinya sedang dalam proses berhijrah.

Maka dari itu, ia meniatkan diri untuk menyingkirkan tinta permanen dari kulit tubuhnya.

“Kalau bertato, shalatnya katanya enggak sah. Jadi ini adalah panggilan dari hati saya untuk hijrah, siapa tahu ada panggilan umrah atau haji,” tutup dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/22/09284691/ragam-alasan-warga-ikut-hapus-tato-gratis-dari-malu-sama-anak-sampai-tak

Terkini Lainnya

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke