JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas (Kasudin) Kesehatan Jakarta Selatan Yudi Dimyati mengatakan, kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayahnya mengalami lonjakan selama bulan Maret 2024.
“Bulan ini kasus DBD memang mengalami tren kenaikan,” ujar dia saat dikonfirmasi, Jumat (22/3/2024).
Berdasarkan data yang dihimpun per 21 Maret 2024, ada 221 kasus DBD yang tercatat di Jakarta Selatan.
Kasus itu pada akhirnya menjadikan kasus DBD di Jakarta Selatan menjadi yang terbanyak dibandingkan wilayah lain di Ibu Kota.
“Saat ini Jakarta Selatan menjadi wilayah tertinggi dibandingkan wilayah lain,” tutur dia.
Adapun peningkatan kasus DBD di Jakarta Selatan disebabkan karena faktor cuaca.
Cuaca Ibu Kota yang telah memasuki musim penghujan disinyalir menyebabkan timbulnya banyak genangan yang menjadi sarang nyamuk.
“Tingginya curah hujan membuat banyak terjadi tempat genangan air yang merupakan media untuk berkembangnya jentik nyamuk,” pungkas dia.
Maka dari itu, seiring melonjaknya kasus DBD, Yudi mengimbau supaya warga melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan gerakan 3M.
3M yang pertama adalah menguras atau tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air, seperti bak mandi.
Kedua, menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum dan toren air.
Ketiga, memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdarah.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/22/22163061/terbanyak-se-jakarta-kasus-dbd-di-jaksel-selama-maret-2024-tembus-221