Salin Artikel

Pria yang Dibacok di Kampung Bahari Sempat Beli Takjil Sebelum Tewas

Seorang warga bernama Febri mengaku kejadian itu berlangsung menjelang waktu berbuka puasa.

“Kalau yang saya lihat, dia (korban) habis beli bihun terus ke arah kiri gang di sana. Terus langsung dibacok katanya. Jadi enggak kelihatan CCTV juga,” ujar Febri saat ditemui di lokasi, Senin (25/3/2024).

Warga setempat mengetahui Angga terkulai bersimbah darah setelah mendengar teriakan dari warga lain. Febri sendiri melihat korban sudah tergeletak di jalanan.

“Enggak ada (keributan). (Korban) langsung tergeletak begitu. Pelaku bacoknya pakai celurit,” tutur dia.

Sepengetahuannya, Angga bukan warga Kampung Bahari. Namun, korban setiap hari berada di “kampung narkoba” itu untuk membantu saudaranya.

“Korban kenal, semua di sini pada kenal. Enggak macam-macam orangnya, dia sopan. Saya juga bingung kasusnya apa,” ucap Febri.

Lebih lanjut Febri mengaku terkejut setelah mengetahui korban tewas di tangan Renaldi.

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengungkapkan pembacokan bermula ketika Renaldi berkeliling menjual kue.

"Kemudian korban lewat dan mengatakan 'masa Abang-abangan jual kue, mending jual sabu saja'," jelas Gidion.

Pelaku yang tersinggung, kemudian pulang dan mengaku masih terbayang dengan kalimat yang diucapkan oleh Angga.

Lalu, pada pukul 16.45 WIB, Renaldi keluar dari rumah sambil membawa celurit dengan mengendarai motor bersama sang kakak.

"Sesampainya di dekat perempatan Jalan Samudra, pelaku melihat korban dan langsung membacok korban dibagian leher sebelah kanan. Kemudian pelaku lari ke arah bak air," papar Gidion.

Warga lantas membawa korban ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan. Sayangnya, nyawa korban tak bisa diselamatkan.

"Pelaku berhasil diamankan sekira jam 22.00 WIB," imbuh Gidion.

Kini, Renaldi telah ditahan di Mapolres Metro Jakarta Utara. Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pembunuhan Berencana, Pasal 338 tentang Pembunuhan, dan Pasal 351 ayat 2 tentang Penganiayaan Berat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/25/21043471/pria-yang-dibacok-di-kampung-bahari-sempat-beli-takjil-sebelum-tewas

Terkini Lainnya

Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Megapolitan
Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Megapolitan
PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

Megapolitan
Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Megapolitan
Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang 'Nanggung'

Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang "Nanggung"

Megapolitan
Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Megapolitan
Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Penyelenggara 'Study Tour' di Depok Diimbau Ajukan Permohonan 'Ramp Check' Kendaraan ke Dishub

Penyelenggara "Study Tour" di Depok Diimbau Ajukan Permohonan "Ramp Check" Kendaraan ke Dishub

Megapolitan
KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

Megapolitan
KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke