Salin Artikel

Andalkan Kereta Api untuk Mudik ke Tasikmalaya, Warga: Bisa Sampai Tepat Waktu

BOGOR, KOMPAS.com - Seorang pegawai swasta bernama Salman Farizy (32) berencana mudik ke kampung halamannya di Tasikmalaya, Jawa Barat, menggunakan kereta api.

Ia memilih mudik menggunakan kereta api tahun ini karena alasan kenyamanan.

Dengan kereta, dia juga bisa membawa orangtuanya untuk ikut mudik.

“Mau naik kereta jarak jauh dari Gambir ke Stasiun Tasikmalaya. Kebetulan di sana masih ada keluarga besar dari mama,” ucap Salman saat diwawancarai Kompas.com, Selasa (26/2/2024).

Kata Salman, mudik menggunakan kereta memiliki lebih banyak keunggulan jika dibandingkan dengan transportasi darat lainnya.

Jika membawa kendaraan pribadi, Salman khawatir bakal terjebak macet selama berjam-jam saat arus mudik Lebaran. Kereta dianggap lebih bebas hambatan.

Kereta juga memiliki jam keberangkatan dan jam waktu tiba yang tepat waktu, kereta akan terus melaju tanpa peduli panas atau hujan.

“Mending kereta karena kemungkinan macet banget selama musim Lebaran. Kereta mau kondisi apapun kan bakalan jalan, jadinya bisa sampai sesuai jadwal yang ada di tiket,” ujar dia.

Namun, mendapatkan tiket kereta api tidak semudah yang dibayangkan.

Salman harus memesan tiket dari jauh-jauh hari agar tidak kehabisan.

Menurut dia, ada banyak pemudik yang juga pulang kampung dengan kereta api.

Salman langsung memesan tiket melalui aplikasi KAI Acces sejak informasi penjualan untuk periode mudik Lebaran diumumkan dan mendapatkan harga tiket sebesar Rp 230.000 untuk satu kali pemberangkatan.

“Sudah beli tiketnya dari H-45 keberangkatan, kan waktu itu sudah bisa dibeli, jadi langsung pesan,” tutur dia.

Salman sangat antusias bisa merayakan libur Lebaran di kampung orangtuanya, mengingat suasana di kota Tasikmalaya masih begitu asri.

Pria yang berdomisili di Kota Depok itu tak sabar pulang dan berkumpul bersama keluarga besarnya.

“Di sana itu suasananya masih pedesaan. Apalagi lingkungan di sana masih asri,” kata Salman.

Rencananya, Salman akan berangkat pada tanggal 11 April 2024.

Ia akan menghabiskan waktu selama tujuh hari atau seminggu di Kota Tasikmalaya.

“Kalau enggak berubah dan sesuai rencana, bakal semingguan lah di sana, lihat kondisinya aja nanti bagaimana,” ujar Salman.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/26/16100661/andalkan-kereta-api-untuk-mudik-ke-tasikmalaya-warga-bisa-sampai-tepat

Terkini Lainnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke