BOGOR, KOMPAS.com - Gudang amunisi Artileri Medan (Armed) di perbatasan Bekasi-Bogor meledak pada Sabtu (30/3/2024) petang.
Kejadian itu membuat sejumlah warga yang ada di sekitar lokasi panik. Ketua RW 06 Cikiwul, Asep mengatakan sebagian warga mengungsi ke rumahnya.
Menurut dia, setidaknya terdengar puluhan ledakan sejak ledakan pertama. Kendati demikian, Asep Mustofa memastikan tidak ada korban jiwa dari insiden tersebut.
"Mereka mengungsi mereka takut ada (benda) yang meledaknya keluar. Jadi, ya suruh mereka ke rumah saya. Sekitar ada 40 KK (kepala keluarga)," ucap Asep, Sabtu.
Sementara itu, Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan memastikan tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut. Ia juga memastikan tak ada warga yang dievakuasi.
"Tidak ada pengungsian warga. Mereka hanya terdampak (suara) ledakan saja," ucap Hasan.
Kendati demikian, Hasan mengatakan aparat teritorial diimbau untuk bersiaga sebagai bentuk antisipasi.
Hasan juga mengatakan petugas masih belum bisa mendekati lokasi kejadian karena masih ada ledakan kecil.
"Namun yang perlu kami pastikan bahwa sistem pergudangan di Kodam Jaya ini sudah sangat aman karena lokasinya berada di bunker dan di atasnya ada tanggul-tanggul," ucap Hasan.
Menurut dia, dengan sistem yang pengamanan gudang yang sudah sedemikian rupa itu akan membuat kondisi tersebut tidak terlalu berbahaya.
"Sehingga, saat ada kondisi seperti ini diperkirakan akan aman," ucap Hasan.
Gudang amunisi yang terbakar itu merupakan milik Kodam Jaya terletak di Kampung Parung Pinang, Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor.
Berdasarkan laporan Kompas.com di lokasi, masih terdengar dentuman dari sekitar lokasi hingga pukul 22.00 WIB. Ledakan diperkirakan terjadi sekitar 18.30 WIB.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/30/22333861/gudang-peluru-milik-tni-di-bogor-meledak-sebagian-warga-mengungsi-ke